MENANGIS KARENA ALLAH ADALAH BUKTI IMAN TAMPA DI REKAYASA
Tanda orang beriman ialah hati@ slalu brniat suci,lidah@ slalu basah dengan zikrullah,matanya menangis karna penyesalan(terhdap dosa)sabar terhdap perkara yang dihadapi dan mngutamakan akhirat darpada dunia fana,
Kisah yang Mengharukan nabi kita muhammad sallallahu'alaihi wasallam
Rasulullah SAW pernah meminta sahabatnya yang bernama Abdullah bin Mas'ud supaya membaca al-Qur'an di hadapannya. Sebagaimana diketahui Ibnu Mas'ud yaitu sahabat Nabi yang terkenal dengan qira'ahnya yang indah dan lagu serta suaranya amat merdu.
Ibnu Mas'ud membaca beberapa ayat dari surat an-Nisa'. Tetapi setelah sampai ayat 41, maka Rasulullah meminta Ibnu Mas'ud supaya berhenti, karena air matanya telah bercucuran terharu.
Ayat an-Nisa' 41 itu artinya : "Betapa dahsyatnya keadaan di kala itu (hari akhirat), bila Kami (Allah) menghadirkan seorang saksi bagi setiap ummat, dan engkau (Muhammad) Kami hadirkan juga sebagai saksi bagi mereka."
Rasulullah tak tahan mendengar ayat itu. Bagaimana kalau dia menjadi saksi kelak bagi ummatnya yang bejat-bejat yang sudah rusak moralnya, bagaimana pula dia dihadirkan sebagai saksi bagi ummatnya yang kafir durhaka dan apakah dia tahan melihat ummatnya yang durhaka itu dihalau oleh malaikat ke neraka? Semuanya itu terbayang di pelupuk matanya, dan karena itu beliau menangislah. "Cukup, cukup, sampai di sini wahai ibnu Mas'ud" kata Rasulullah kepada sahabatnya yang ahli qira'ah lagi bersuara merdu itu. Ya, beliau terharu dan hatinya tersentuh.demikianlah
Kisah fudhail bin iyad,pada suatu ketika beliau masih muda dan masa mudanya agak jahil,tapi kemudian menjadi muslim sejati
"Apakah belum tiba waktunya bagi orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan mengingat kebenaran apa yang diturunkan-Nya (al-Qur'an) dan janganlah mereka seperti ahli kitab sebelum mereka, telah lama mereka berpisah dari ajaran Nabinya, sehingga hati mereka menjadi kasar (tidak tembus cahaya kebenaran), dan kebanyakan mereka menjadi orang fasik."
Setelah mendengar ayat ini dibacakan oleh sang gadis dengan suara yang indahnya, maka Fudhail mundur dan mengurungkan niat jahatnya. Dan semalaman dia merenungkan peringatan Allah itu bagi hamba-Nya yang beriman. Jiwanya berbisik, "Kapan lagi engkau akan insyaf? dan bertobatlah segera sebelum ajal datang menjemput, ya sebelum terlambat, wahai Fudhail!".
Tak lama kemudian dia bertobat dan berusaha membina dirinya menjadi seorang muslim sejati, dan berkat tekun belajar, dia menjadi ulama besar yang cukup terkenal. Kata-katanya banyak dikutip oleh pengarang.
kisah Utbah al-Ghulam, seorang penjahat besar di negeri Basrah. Pada suatu hari dia mendengar pengajian di sebuah masjid Basrah. Waktu itu yang memberi ceramah agama adalah ulama besar Basrah yang amat terkenal, Syekh Hasan al-Bashry. Syekh Hasan kebetulan sedang menguraikan surat al-Hadid ayat 16 tersebut dengan sejelas-jelasnya, dan kemudian menyuruh hadirin terutama bagi orang-orang yang berdosa segera bertobat. Menjawab pertanyaan seorang hadirin, apakah dosanya bisa diampuni Allah bila dia bertobat, maka Syekh Hasan menjawab :
"Walaupun dosa anda sebesar dosanya Utbah al-Ghulam, Insya-Allah dosa anda akan diampuni bila anda bertobat dengan sungguh-sungguh."
Tiba-tiba mendengar orang meraung dan kemudian dia jatuh pingsan dalam masjid itu. Dan rupanya yang pingsan itu adalah Uthbah bin al-Ghulam sendiri, sang penjahat terkenal.
Setelah sadar, dia bangkit mendekat sang guru, dan sang guru masih terus menasehatinya dari hati ke hati. Hasan berkata, "Bila anda tahan sentuhan api neraka, maka silakan terus melakukan kejahatan. Tetapi bila tidak, maka segeralah bertobat! Dengan dosa-dosa yang kau lakukan itu berarti engkau telah menghina, membebani jiwamu sendiri, maka lepaskan dirimu dari dosa itu dengan bersungguh-sungguh!"
Nasihat sang guru besar, ulama terkenal itu, sungguh menyentuh hatinya, dan kemudian dia bertobat kepada Allah dengan taubatan nasuha. Dan setelah bertobat, dia mengangkat kedua tangannya dan menengadahkan kepalanya sambil berdo'a kepada Allah yang antara lain berbunyi :
"Tuhanku, jika Engkau telah menerima tobatku dan mengampuni dosaku, maka berilah aku kehormatan dengan kedalaman pengertian tentang agama-Mu dan lekas menghafal apa yang Engkau baca dan aku dengar, sehingga aku dapat menghafal ilmu dan ayat-ayat al-Qur'an. Berilah aku karunia dengan suara yang indah dan mempesona, sehingga barangsiapa yang mendengar bacaan qira'atku hatinya bertambah tersentuh walaupun dia sebelumnya berhati kasar. Tuhanku, berilah aku kemuliaan dengan rizki yang halal, dan berilah aku rizki yang datangnya tak terduga."
Alhamdulillah, do'anya makbul dan terjadilah keanehan pada dirinya. Ada saja rizki berupa roti yang diantarkan orang ke rumahnya setiap hari, tanpa diketahui siapa yang mengantarkannya. Demikian itu berlangsung terus sampai akhir hayatnya. Begitulah Allah SWT mengabulkan do'a hamba-Nya yang benar-benar ikhlas dalam tobatnya.
Inilah Kisah masuknya Umar bin Khaththab ke dalam Islam kisah yang perlu kita ketahui. Sebagaimana diketahui, Umar bin Khaththab adalah tokoh terkemuka di Arab di masa jahiliyah. Mulanya dia sangat menentang ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhhamad. Tetapi kemudian melalui proses yang unik dia akhirnya menjadi orang terkemuka Islam, bahkan menjadi khalifah ke dua setelah Abu Bakar as-Siddiq.
pada suatu ketika dia dengan pedang terhunus ingin menikam Rasulullah dengan para sahabatnya yang masih sedikit, yang sedang dibina Rasulullah di rumah Arqam bin Abil di dekat Shafa. Di tengah jalan dia ditegur seseorang bahwa sebelum menindak orang lain lebih baik dia menyelesaikan urusan familinya sendiri terlebih dahulu. Orang itu menyampaikan kepada Umar bahwa adik kandungnya sendiri bersama suaminya telah menganut Islam menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Umar lantas berbelok ke rumah adiknya, Fatimah, dan kebetulan sedang membaca al-Qur'an. Dengan serta merta Umar memperlihatkan kemarahannya dengan memukul langsung adik dan iparnya sendiri hingga babak belur.
Tapi di tangan Fatimah ada lembaran Kitab Suci al-Qur'an yang baru saja dibacanya. Umar membentak adiknya dan meminta supaya lembaran itu diberikan kepadanya. Tetapi Fatimah menolak dengan alasan "Anda adalah najis, yang haram menyentuh lembaran suci ini," tandas Fatimah. Karena rasa ingin tahunya sangat besar, maka dia mandi dan kemudian lembaran suci itu diberikan adiknya, Fatimah, kepada Umar. Dan setelah membaca beberapa ayat dari surah Thaha, hati Umar berbalik arah seratus delapan puluh derajat. Ia kemudian masuk Islam.
"Kami bukan menurunkan al-Qur'an kepadamu untuk menyusahkan dirimu. Melainkan menjadi peringatan bagi orang yang takut Tuhannya. Dia turun dari dzat yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi Ar-Rahman (Allah) itu bersemayam di atas singgasana 'arsy. Kepunyaan-Nya segala apa yang ada di antara keduanya, dan apa-apa yang ada di bawah petala bumi. Jika engkau keraskan perkataan, Dia mengetahui apa yang dirahasiakan dan apa yang lebih tersembunyi. Allah, tidak ada tuhan kecuali Dia. Bagi-Nya ada beberapa nama yang indah." (Q.S. Thaha: 1-8).
Setelah itu barulah dia pergi dengan pedang terhunusnya ke rumah Arqam mencari Rasulullah. Mulanya para sahabat curiga dan dengan kewaspadaan yang penuh untuk mengantisipasi segala kemungkinan. Tiba-tiba Umar memeluk Rasulullah dengansekaligus mengucapkan dua kalimah Syahadah sebagai tanda dia memeluk Islam. Semuanya mengucapkan alhamdulillah dan bertakbir tanda syukur kepada Allah atas islamnya Umar bin khattab.Allahuakbar''
Demikianlah kisah-kisah yang unik tentang hikmah ayat-ayat suci al-Qur'an yang berguna untuk penataran iman hamba-hamba Allah yang ingin bersujud kehadirat-Nya sebagai hambaNya yang ingin berjalan lurus menurut jalur-jalur Kitab Suci al-Qur'anul Karim,semoga hati kita tidak mati dalam membaca al qur'an,dan menangislah mengingat kebenaran al qur'an.
0 comments:
Posting Komentar