Siapakah Sayyidah Zainab binti Muhammad رضي الله عنها?
Nama Sayyidah Zainab binti Muhammad رضي الله عنها
Lahir: 29/30 tahun setelah Nabi kita tercinta shallallahu alayhi wasallam (23/24 H)
Wafat: 3 tahun sebelum Nabi kita tercinta shallallahu alayhi wasallam (8 H)
Sayyidah Zainab رضي الله عنها adalah putri tercinta dari Nabi kita tercinta ﷺ dan merupakan putri sulung dari Nabi kita tercinta ﷺ.
Beliau lahir 10 tahun sebelum Nabi ﷺ kita tercinta dianugerahi kenabian.
Beliau dikenal dengan kesabaran dan sifatnya yang tenang.
Beliau memeluk Islam di usia yang sangat muda bersama dengan ibunya tercinta, Khadijah binti Khuwaylid رضي الله عنهما.
Beliau menikah dengan sepupunya, Abul Aas Ibn Rabi' yang pada awalnya tidak menerima Islam. Karena hubungan dekat dan cinta yang mereka bagi satu sama lain, Abul Aas Ibn Rabi' menolak untuk berpisah darinya meskipun ada tekanan dari keluarganya.
Menurut beberapa riwayat, setelah hijrah, ia tetap berpisah dengan suaminya selama 6 tahun. Dia bertemu kembali dengan suaminya setelah perang Badar ketika dia kembali ke Madinah dan memeluk Islam. Nabi ﷺ yang tercinta kemudian menikahkannya kembali.
Mereka dikaruniai dua orang anak yang mereka beri nama Ali dan Umamah رضي الله عنهما. Sayyiduna Ali Ibnu Abi Thalib رضي الله عنه menikahi Umamah رضي الله عنها setelah wafatnya Fathimah رضي الله عنها.
Nabi ﷺ yang kita cintai, dengan karakternya yang sempurna, memberikan pendidikan yang sangat baik untuknya. Beliau menanamkan ketakwaan, kebaikan, kesabaran, dan banyak sekali sifat dan karakteristik yang sangat baik dalam dirinya.
Beliau sangat mencintai dan menyayangi Nabi ﷺ tercinta. Nabi kita tercinta ﷺ juga sangat mencintainya dan sering memujinya.
Sayyidah Zainab رضي الله عنها wafat pada tahun ke-8 Hijrah, di usia yang masih sangat muda. Nabi kita tercinta ﷺ berduka dan memberikan pakaiannya sendiri yang diberkati untuk kafannya. Nabi kita tercinta ﷺ kemudian memimpin Janazah salah.
Diriwayatkan bahwa beliau jatuh sakit dan kesakitan karena suatu peristiwa yang terjadi pada saat kegugurannya dan hal itu terus berlanjut hingga wafatnya.
Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa karena hal itu, ia mati syahid.
Baca juga Kisah Abu Hurairah singkatSemoga Allah Ta'ala menganugerahkan kedudukan yang tinggi di Jannah dan semoga Allah Ta'ala menerima semua jasanya untuk agama dan memberikan pahala kepadanya atas nama kita.
0 comments:
Posting Komentar