KRISTEN BERTANYA TENTANG BATU HITAM, HAJAR ASWAD
HAJAR ASWAD, BATU HITAM PENANDA BAITULLAH KA’BAH YANG ADA DI MEKKAH
DEMIKIAN JUGA MENURUT ALKITAB, BAIT ALLAH SEBAGAI KIBLAT, SELALU DITANDAI DENGAN SEBUAH BATU
Kejadian 28
17 Ia takut dan berkata: “Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga. Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil BATU yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi TUGU dan menuang minyak ke atasnya.
Kejadian 28
(22) Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."
(19) Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.
Mazmur 138
(2) Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
PENANDA BAIT ALLAH, SELALU DIBUAT DARI BATU YANG TIDAK BERPAHAT
Keluaran 20
25* Kalau kamu membuat bagi-Ku sebuah mezbah dari batu, jangan membuatnya dari batu pahatan, sebab jika kamu memakai pahat untuk membelah batu, mezbah itu tidak boleh lagi dipakai untuk-Ku.
BAGI UMAT ISLAM, SEBUAH BATU TIDAK ADA ARTINYA APA-APA
JIKA SAJA ALLAH SWT MEMERINTAHKAN KAMI UMAT ISLAM MEMBUANG BATU TERSEBUT, KAMI PUN AKAN MEMBUANGNYA.
Hadis Riwayat Ahmad 23162:
مسند أحمد ٢٣١٦٢: حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا هِشَامٌ وَأَبُو أُسَامَةَ قَالَ أَخْبَرَنَا هِشَامٌ الْمَعْنَى عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْلَا حَدَاثَةُ عَهْدِ قَوْمِكِ بِالْكُفْرِ لَنَقَضْتُ الْكَعْبَةَ ثُمَّ جَعَلْتُهَا عَلَى أُسِّ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَام فَإِنَّ قُرَيْشًا يَوْمَ بَنَتْهَا اسْتَقْصَرَتْ وَلَجَعَلْتُ لَهَا خَلْفًا قَالَ أَبُو أُسَامَةَ خِلْفًا
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Jikalau bukan karena kaummu barusaja meninggalkan kekafiran niscaya SAYA AKAN MEMBONGKAR KA`BAH, kemudian saya menjadikannya di atas dasar (bangunan) Ibrahim Aalaihissalam, karena Quraisy ketika mambangunnya masih banyak kekurangannya dan saya akan membangun untuknya halaman belakang.”
Hadis Riwayat Abu Daud 1597:
سنن أبي داوود ١٥٩٧: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَابِسِ بْنِ رَبِيعَةَ عَنْ عُمَرَ
أَنَّهُ جَاءَ إِلَى الْحَجَرِ فَقَبَّلَهُ فَقَالَ إِنِّي أَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ لَا تَنْفَعُ وَلَا تَضُرُّ وَلَوْلَا أَنِّي رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُكَ مَا قَبَّلْتُكَ
Umar bahwa ia datang ke Hajar Aswad, kemudian menciumnya dan berkata; sungguh aku mengetahui bahwa engkau HANYA SEKEDAR BATU yang tidak bermanfaat, dan tidak membawa madharat, seandainya aku tidak melihat Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam menciummu maka aku tidak akan menciummu.
SEJARAH MEMBUKTIKAN BAHWA HAJAR ASWAD HANYALAH SEBUAH BATU.
WALAUPUN DI DALAM SEJARAH HAJAR ASWAD PERNAH DICURI SELAMA 22 TAHUN, ARAH KIBLAT UMAT ISLAM PUN TIDAK BERUBAH, TIDAK LALU BERKIBLAT KEARAH DIMANA HAJAR ASWAD DILARIKAN PENCURI.
1. Yang pertama kali meletakkan Hajar Aswad adalah Nabi Ibrahim as. dan batu itu adalah permata yang berasal dari Surga.
2. Ketika Bani Bakar bin Abdi Manaf bin Kinanah bin Ghaisyan bin Khaza'ah mengusir keturunan Jurhum dari Mekah, Amr bin Harits bin Madhadh Al Jurhumi keluar membawa dua patung emas kepala rusa dan Hajar Aswad dan dipendam di sumur Zamzam seterusnya mereka berangkat menuju Yaman.
3. Pemendaman Hajar Aswad di dalam sumur Kakbah tidak bertahan lama karena seorang wanita dari Khaza`ah memberitahukan kepada kaumnya bahwa dia melihat orang Jurhum memendam Hajar Aswad di sumur Zamzam. Kemudian mereka meletakkan Hajar Aswad kembali ke tempatnya. Hal ini terjadi sebelum pembangunan oleh Qushay bin Kilab.
4. Setelah Mekah dikuasai oleh suku Qaramitah di bawah pimpinan Abu Tahir Al Qarmuthi, mereka membantai 1700 orang di Mesjidilharam, sebagian bergelantungan di Kakbah kemudian mereka memenuhi sumur Zamzam dengan mayat-mayat. Mereka merampas harta orang-orang dan perhiasan Kakbah,merobek-robek kiswah penutup Kakbah dan membagikannya kepada kawan-kawannya, merampok benda-benda berharga dalam Kakbah, melepas pintu Kakbah dan memerintahkan pula untuk mengambil talang emasnya. Pada tanggal 7 Zulhijah tahun 317 H. Abu Tahir Al Qarmuthi menduduki kota Mekah dan mencopot Hajar Aswad dari tempatnya secara paksa. Abu Tahir memerintahkan Jakfar bin Ilaj untuk mencopot Hajar Aswad dan membawanya pada tanggal 7 Zulhijah 317 H. Setelah dia melakukan kebiadaban dengan membunuh orang-orang yang sedang tawaf, iktikaf dan salat. Mereka membawa Hajar Aswad ke negerinya. Setelah itu tempat Hajar Aswad kosong. Orang-orang yang tawaf hanya meletakkan tangannya di tempatnya saja untuk mendapatkan berkahnya. Akhirnya Hajar Aswad dikembalikan ke tempatnya pada hari Selasa tanggal 10 Zulhijah tahun 339 H. setelah 22 tahun Kakbah kosong dari Hajar Aswad.
5. Pada tahun 363 H. datang seorang laki-laki dari Romawi. Saat ia mendekati Hajar Aswad, ia mengambil cangkul dan memukulkannya dengan kuat ke pojok tempat Hajar Aswad hingga berbekas. Ketika ia akan mengulangi perbuatannya, seorang Yaman datang dan menikamnya sampai roboh.
6. Pada tahun 413 H. Bani Fatimiyah mengirim sebagian pengikutnya dari Mesir di bawah pimpinan Hakim Al Abidi, di antaranya ada seorang laki-laki yang berkulit merah dan berambut pirang serta berbadan tinggi besar, sebelah tangannya menghunus pedang sedang yang sebelah memegang pahat, lalu dipukulkannya ke Hajar Aswad sebanyak tiga kali hingga pecah dan berjatuhan, sambil berkata, "Sampai kapan Batu hitam ini disembah, sekarang tidak ada Muhammad atau Ali yang dapat melarangku dari perbuatanku, kini aku ingin menghancurkan Kakbah." Kemudian pasukan berkumpul untuk membunuh dia dan berikut para pembantunya.
7. Pada tahun 990 H. datang seorang laki-laki asing (bukan orang Arab) membawa sejenis kampak dan dipukulkannya ke Hajar Aswad, Pangeran Nashir menikamnya dengan belati hingga mati.
8. Di akhir bulan Muharram tahun 1351 H. datang seorang laki-laki dari Afghanistan. Ia mencungkil pecahan Hajar Aswad dan mencuri potongan kain Kiswah serta sepotong perak pada tangga Kakbah. Penjaga masjid mengetahui perbuatan itu kemudian menangkapnya, diapun dihukum mati. Pada tanggal 28 Rabiul Akhir tahun 1351 H. datang Raja Abdul Aziz bin Abdur Rahman Al Faisal As Saud ke Mesjidharam dalam rangka perekatan pecahan Hajar Aswad akibat perbuatan tentara terkutuk tadi. Perekatan tersebut dilakukan setelah diadakan penelitian oleh para ahli untuk menentukan bahan khusus yang digunakan untuk merekat batu pecahan Hajar Aswad yaitu berupa bahan kimia yang dicampur dengan minyak misik dan ambar.
PERHATIKAN GAMBAR TERSEBUT
BATU HITAM HAJAR ASWAD, DILETAKKAN DI BAGIAN SUDUT LUAR DINDING LANTAI/ PONDASI BANGUNAN KA'BAH, SEBAGAI BATU PENANDA BAIT ALLAH
BAGIAN DALAM KA'BAH MIRIP DAN SERUPA DENGAN BAGIAN DALAM MASJID PADA UMUMNYA, DAN DAPAT DIPERGUNAKAN UNTUK SHALAT, TIDAK ADA GAMBAR ATAUPUN PATUNG MAUPUN FIGUR-FIGUR PEMUJAAN LAINNYA