Siapakah Sayyiduna Ammar Ibnu Yasir رضي الله عنه ?
Nama Sayyiduna Ammar Ibnu Yasir رضي الله عنه
Lahir: 3 tahun sebelum kelahiran Nabi kita tercinta shallallahu alayhi wasallam (56 H)
Wafat: 26 tahun setelah Nabi kita tercinta shallallahu alayhi wasallam (37 H)
Sayyiduna Ammar, putra dari Sayyiduna Yasir dan Sayyidatuna Sumayyah radhiyallahu anhum dikenal karena pengabdiannya yang luar biasa dan dedikasinya kepada Islam.
Beliau adalah salah satu dari para Sahabat yang menerima Islam pada tahap awal. Yang lebih istimewa lagi, beliau termasuk orang pertama yang secara terbuka menyatakan keislamannya di depan orang-orang kafir Makkah.
Sayyiduna Ammar radhiyallahu anhu dan kedua orang tuanya radhiyallahu anhum adalah budak Abu Hudzaifah. Setelah kematiannya, Abu Jahal menjadi tuan mereka.
Karena keislaman mereka, mereka dianiaya dengan kejam. Ibunya, Sumayyah radhiyallahu anha, menjadi syuhada Islam pertama setelah diserang secara brutal oleh Abu Jahal.
Nabi kita tercinta ﷺ ketika melihat mereka disiksa berkata kepada mereka, "Bersabarlah wahai keluarga Yasir, karena sesungguhnya tempat tinggal kalian adalah Jannah!". Demikian pula pada kesempatan lain beliau berkata, "Ya Allah! Ampunilah keluarga Yasir."
Beliau termasuk salah seorang sahabat yang beruntung dapat menyempurnakan hijrah. Sebagian ulama berpendapat bahwa beliau hijrah ke Habasyah dan sebagian lagi berpendapat bahwa beliau hijrah ke Madinah.
Dia berpartisipasi dalam semua pertempuran selama kehidupan Nabi ﷺ yang kita cintai, di mana dia bertempur dengan sangat berani melindungi Nabi ﷺ yang kita cintai.
Setelah wafatnya Nabi kita tercinta ﷺ, beliau terus melayani Allah dan bertempur di banyak pertempuran.
Beliau menjadi gubernur Kufah pada masa kekhalifahan Sayyiduna Umar radhiyallahu anhu, namun meskipun demikian beliau menjalani kehidupan yang sangat sederhana.
Beliau wafat dalam perang Shiffin pada tahun 37 H pada usia 93 tahun.
Sifat-sifat
1.) Beliau memiliki keyakinan yang sangat kuat (Iman)
2.) Beliau sangat sabar dan tahan terhadap segala macam siksaan.
3.) Beliau sangat dapat dipercaya.
4.) Beliau menjalani kehidupan yang penuh dengan zuhud dan kesederhanaan.
5.) Beliau digambarkan sebagai orang yang sedikit bicara.
Keutamaan-keutamaan
1.) Melalui idenya, masjid pertama, Masjid Quba, dibangun.
2.) Beliau ikut serta dalam semua peperangan.
3.) Beliau menerima Islam pada tahap awal Islam dan termasuk di antara para sahabat yang pertama kali menyatakan keislamannya.
4.) Nabi ﷺ yang kita cintai membuat doa khusus untuknya dan keluarganya.
Masjid pertama yang pernah ada
Diriwayatkan bahwa ketika Nabi tercinta ﷺ hijrah ke Madinah, Sayyiduna Ammar radhiyallahu anhu berkata: "Marilah kita buatkan sebuah tempat untuk beliau agar beliau dapat berteduh saat tidur siang dan melaksanakan shalat di sana."
Tempat ini akhirnya menjadi Masjid Quba, masjid pertama yang dibuat dalam Islam.
Inilah mengapa para ulama mengatakan: Orang pertama yang meletakkan/membangun Masjid adalah Sayyiduna Ammar Ibn Yasir radhiyallahu anhu.
Menerima Islam
Beliau masuk Islam kira-kira pada usia 47/48 tahun, beberapa tahun sebelum Hijrah ke Madinah
Ia berkata (menceritakan kisahnya kepada cucunya), "Aku bertemu Suhail bin Sinan di pintu rumah Al-Arqam. Saya bertanya kepadanya, apa yang Anda inginkan?
Dia berkata kepadaku: Apa yang kamu inginkan?
Aku menjawab: Aku ingin melihat apa yang Muhammad ﷺ katakan.
Dia berkata: itulah yang aku inginkan. Kami masuk dan dia mempresentasikan Islam kepada kami, dan kami menjadi Muslim.
Keutamaan-keutamaan
Nabi ﷺ yang tercinta sedang duduk di antara para Sahabat ketika beliau bersabda: Aku tidak tahu berapa lama aku akan berada di tengah-tengah kalian, karena itu, ikutilah orang-orang setelahku. Beliau menunjuk kepada Abu Bakar dan Umar lalu bersabda: Ikutilah jalan Ammar dan apa pun yang dikatakan Ibnu Masud Radhiyallahu anhu, terimalah.
Nabi tercinta kita ﷺ pernah bersabda, "Ada 3 orang yang sangat dinanti-nantikan oleh Jannah, yaitu Ali, Salman dan Ammar."
Nabi tercinta kita ﷺ bersabda tentangnya, "Wahai orang yang suci dan orang yang telah disucikan"
Baca juga Kisah Sayyidina Ubay Bin Ka'ab singkatMeramalkan kematiannya
Selama pembangunan Masjid di Madinah, para Sahabat masing-masing membawa satu batu bata dan Ammar membawa dua batu bata. Nabi ﷺ yang tercinta melewatinya dan membersihkan debu dari kepalanya dan berkata, "Wahai Ammar, sebuah kelompok pemberontak akan membunuhmu. Ammar akan mengajak mereka kepada Allah, sementara mereka akan mengajaknya ke api neraka."
0 comments:
Posting Komentar