Hujan lebat pada hari Selasa menyebabkan banjir di provinsi Adiyaman dan Sanliurfa, yang bulan lalu dilanda gempa bumi dahsyat.
Upaya penyelamatan warga yang terjebak di kota terus dilakukan di berbagai lingkungan di Sanliurfa.
Sedikitnya 13 orang tewas akibat banjir bandang di provinsi Adiyaman dan Sanliurfa di tenggara Turki, kata menteri dalam negeri.
Suleyman Soylu mengatakan kepada wartawan di Sanliurfa pada hari Rabu bahwa 12 orang tewas di Sanliurfa dan dua orang di Adiyaman.
Dia mengatakan upaya pencarian dan penyelamatan untuk lima orang yang hilang saat ini sedang berlangsung di tiga lokasi.
"Hujan deras mulai turun di daerah gempa pada pukul 9 pagi waktu setempat pada hari Selasa. Pada pukul 4 pagi waktu setempat pada hari Rabu, hujan semakin deras di Sanliurfa dan Adiyaman," katanya.
Hujan lebat menyebabkan sungai, terutama di distrik Tut di Adiyaman dan distrik Dogansehir di Malatya meluap dan menyebabkan banjir, tambahnya.
Gubernur Sanliurfa mengumumkan di Twitter bahwa pendidikan di semua tingkat ditangguhkan selama satu hari.
Setelah seorang wanita meninggal di dalam air banjir, mayat seorang wanita lainnya ditemukan dalam upaya pencarian dan penyelamatan yang sedang berlangsung di Tut.
Di area sepanjang sekitar 25 kilometer (15,5 mil), sekitar 300 petugas penyelamat, termasuk penyelam, melanjutkan upaya pencarian dan penyelamatan di dalam dan di sekitar sungai.
Baca juga upaya keanggotaan NATO bagi Finlandia: Erdogan
Sementara itu, jumlah korban tewas di Sanliurfa akibat banjir bertambah menjadi 12 orang setelah jenazah lima korban ditemukan di ruang bawah tanah sebuah gedung apartemen.
Dua jenazah lainnya juga ditemukan dari sebuah kendaraan yang terjebak di underpass yang terendam banjir.
Tim bencana, polisi, gendarmerie, dan staf kotamadya terus mengevakuasi daerah-daerah yang berisiko terkena banjir.
Hal ini terjadi setelah Adiyaman dan Sanliurfa dilanda gempa bumi kembar bulan lalu yang menghancurkan bagian selatan Turki dan menewaskan lebih dari 48.000 orang.
0 comments:
Posting Komentar