Mukjizat Rasulullah sallallahu'alaihi wasallam-Mukjizat Nabi Muhammad (Arab:معجزات محمد)yaitu kemampuan luar biasa yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk membuktikan kenabiannya. Dalam Islam, mukjizat terjadi hanya karena izin Allah SWT. Mukjizat terbesar NabiMuhammad adalah Al-Qur’an. Selain itu, Nabi Muhammad Saw juga diyakini pernah membelah bulan pada masa penyebaran Islam di Mekkah, dan melakukan Isra dan Mi’raj yang tidak sampai satu hari.
Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah dikatakan bahwa Rasulullah Bersabda, “Tidak ada seorang pun di antara para nabi kecuali mereka diberi sejumlah mukjizat yang di antaranya manusia beriman kepadanya dan mukjizat yang aku terima adalah wahyu. Allah mewahyukannya kepadaku. Maka aku berharap kiranya menjadi nabi yang paling banyak pengikutnya pada hari kiamat.”
Menurut syariat Islam, tidak ada mukjizat yang diberikan Allah kepada seorang nabi melainkan mukjizat itu pun diberikan kepada Nabi saw. secara persis sama atau bahkan lebih hebat. Seperti Sulayman yang sanggup berbicara kepada hewan, Isa yang dapat mengetahui rahasia hati umatnya dan seterusnya.
Irhasat (Pertanda)
Tradisi Islam banyak menceritakan bahwa pada masa kelahiran dan masa sebelum kenabian, Muhammad sudah diliputi banyak irhasat (pertanda). Muhammad dilahirkan pada tanggal 22 April 570 di kalangan keluarga bangsawan Arab, Bani Hasyim. Ibnu Hisyam, dalam Sirah Nabawiyah menuliskan Muhammad memperoleh namanya dari mimpi ibunya, Aminah binti Wahab ketika mengandungnya. Aminah memperoleh mimpi bahwa ia akan melahirkan “pemimpin umat”. Mimpi itu juga yang menyuruhnya mengucapkan, “Aku meletakkan dirinya dalam lindungan Yang Maha Esa dari segala kejahatan dan pendengki.” Kisah Aminah dan Abdul Muthalib juga menunjukkan bahwa sejak kecil Muhammad adalah anak yang luar biasa.
Berikut ini adalah irhasat yang terjadi pada saat sebelum, sesudah kelahiran dan masa kecil Muhammad:
Sebelum dan sesudah kelahiran
Aminah binti Wahab, ibu Muhammad pada saat mengandung Muhammad tidak pernah merasa lelah seperti wanita pada umumnya,
Raja Khosrow (Kekaisaran Sassania dari Persia) dan para pendita Majusi bermimpi yang menakutkan.
Dinding istana Raja Khosrow tiba-tiba retak dan empat belas menaranya Dewan Kekaisaran ini runtuh,
Padamnya api yang disembah penganut Agama Majusi secara tiba-tiba,
Terjadinya gempa yang merobohkan tempat ibadah di sekitar Kerajaan Rum,
Danau dan sawah mengering.
Saat melahirkan Muhammad, Aminah binti Wahab tidak merasa sakit seperti wanita sewajarnya.
Keluarnya cahaya dari faraj Aminah yang menerangi istana negeri Syam.
Muhammad dilahirkan dalam keadaan sudah berkhitan.
Lahir dengan tali pusar sudah terputus.
Balita dan kanak-kanak
Halimah binti Abi-Dhua’ib, ibu susuan Muhammad dapat menyusui kembali setelah sebelumnya ia dinyatakan telah kering susunya. Halimah dan suaminya pada awalnya menolak Muhammad karena yatim. Namun, karena alasan ia tidak ingin dicemooh Bani Sa’d, ia menerima Muhammad. Selama dengan Halimah, Muhammad hidup nomaden bersama Bani Sa’d di gurun Arab selama empat tahun.
Ternak kambing Halimah menjadi gemuk-gemuk dan susunya pun bertambah,
Pada usia 5 bulan ia sudah pandai berjalan, usia 9 bulan ia sudah mampu berbicara dan pada usia 2 tahun ia sudah bisa dilepas bersama anak-anak Halimah yang lain untuk menggembala kambing.
Abdul Muthalib, kakek Muhammad menuturkan bahwa berhala yang ada di Ka’bah tiba-tiba terjatuh dalam keadaan bersujud saat kelahiran Muhammad. Ia juga menuturkan bahwa ia mendengar dinding Ka’bah berbicara, “Nabi yang dipilih telah lahir, yang akan menghancurkan orang-orang kafir, dan membersihkan dariku dari beberapa patung berhala ini, kemudian memerintahkan untuknya kepada Zat Yang Merajai Seluruh Alam Ini.”
Ketika Muhammad berusia empat tahun, ia pernah dibedah perutnya oleh dua orang berbaju putih yang terakhir diketahui sebagai malaikat. Peristiwa itu terjadi di ketika Muhammad sedang bermain dengan anak-anak Bani Sa’d dari suku Badui. Setelah kejadian itu, Muhammad dikembalikan oleh Halimah kepada Aminah. Sirah Nabawiyyah, memberikan gambaran detai bahwa kedua orang itu, “membelah dadanya, mengambil jantungnya, dan membukanya untuk mengelurkan darah kotor darinya. Lalu mereka mencuci jantung dan dadanya dengan salju.” Peristiwa seperti itu juga terulang 50 tahun kemudian saat Muhammad diIsra’kan ke Yerusalem lalu ke Sidratul Muntaha dari Mekkah.
Dikisahkan pula pada masa kecil Muhammad, ia telah dibimbing oleh Allah. Hal itu mulai tampak setelah ibu dan kakeknya meninggal. Dikisahkan bahwa Muhammad pernah diajak untuk menghadiri pesta dalam tradisi Jahiliyah, namun dalam perjalanan ke pesta ia merasa lelah dan tidur di jalan sehingga ia tidak mengikuti pesta tersebut.
Remaja
Pendeta Bahira menuturkan bahwa ia melihat tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad. Muhammad saat itu berusia 12 tahun sedang beristirahat di wilayah Bushra dari perjalannya untuk berdagang bersama Abu Thalib ke Syiria. Pendeta Bahira menceritakan bahwa kedatangan Muhammad saat itu diiringi dengan gumpalan awan yang menutupinya dari cahaya matahari. Ia juga sempat berdialog dengan Muhammad dan menyaksikan adanya sebuah “stempel kenabian” (tanda kenabian) di kulit punggungnya.
Tanah yang dilalui oleh unta Muhammad diperpendek jaraknya oleh Jibril, sebelah sisi kanan dijaga oleh Israfil dan sisi kirinya dijaga oleh Mikail kemudian mendung menaunginya.
Mukjizat
Berikut adalah mukjizat-mikjizat yang diperolehnya ketika Muhammad telah menerima wahyu ketika ia berusia 40 tahun. Abu Sa’ad an-Nisaburi menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Kitabu Syarafil Musthafa, bahwa kekhususan Muhammad berjumlah enam puluh. Sebagian ulama menyebutkan bahwa Nabi saw. telah dianugerahi tiga ribu mukjizat dan kekhususan. Sedangkan di dalam Al-Quran itu sendiri terdapat sekitar enam puluh ribu mukjizat.
Fisik
Dapat melihat dengan jelas dalam keadaan gelap.
Wajah Muhammad memancarkan cahaya dikegelapan pada waktu sahur.
Dua Sahabat Muhammad dibimbing oleh dua cahaya, setelah bertemunya.
Peluh yang keluar dari tubuh Muhammad memiliki bau harum, jika Muhammad berjabat tangan dengan seseorang maka aroma harum itu akan membekas selama beberapa hari ditangan orang tersebut.
Tubuh Muhammad memancarkan petir ketika hendak di bunuh oleh Syaibah bin ‘Utsman pada Perang Hunain.
Muhammad yang sanggup menghancurkan batu besar dengan tiga kali pukulan, dikala menjelang Perang Khandaq, padahal pada saat itu Muhammad belum makan selama 3 hari.
Muhammad sanggup merubuhkan Rukanah al-Mutthalibi bin Abdu Yazid, seorang pendekar pegulat kekar Kota Mekkah, hanya dengan dorongan saja.
Do’a
Mendo’akan kedua mantan menantunya (Uthbah dan Uthaibah) dimakan binatang buas, setelah mereka berkata kasar kepada Muhammad.
Mendoakan untuk menumbuhkan gigi salah seorang sahabatnya bernama Sabiqah yang rontok sewaktu perang.
Mendoakan Anas bin Malik dengan banyak harta dan anak.
Mendoakan supaya Kerajaan Kisra hancur, kemudian doa tersebut dikabulkan.
Mendoakan Ibnu Abbas menjadi orang yang faqih dalam agama Islam.
Kharisma dan kewibawaan
Tatapan mata membuat Umar bin Al-Khaththab dan Abu Jahm lari terbirit-birit, ketika mereka berencana untuk membunuh Muhammad pada malam hari.
Tatapan mata yang menggetarkan Ghaurats bin Harits, yaitu seorang musuh yang pernah menghunus pedang kearah leher Muhammad.
Menjadikan tangan Abu Jahal kaku.
Jin yang bernama Muhayr bin Habbar membantu dakwah Muhammad, kemudian jin itu diganti namanya oleh Muhammad menjadi Abdullah bin Abhar.
Menghilang, menidurkan dan mengalahkan musuh
Menghilang saat akan dibunuh oleh utusan Amr bin at-Thufail dan Ibad bin Qays utusan dari Bani Amr pada tahun 9 Hijriah atau Tahun Utusan
Menghilang saat akan dilempari batu oleh Ummu Jamil, bibi Muhammad ketika ia duduk di sekitar Ka’bah dengan Abu Bakar.
Menghilang saat akan dibunuh Abu Jahal dimana saat itu ia sedang salat.
Menidurkan 10 pemuda Mekkah yang berencana membunuhnya dengan taburan pasir. Keluarnya beliau melalui orang-orang yang menunggunya di pintu rumahnya untuk membunuhnya.
Melemparkan segenggam tanah ke arah musuh sehingga mereka dapat dikalahkan pada Perang Hunain.
Fenomena Alam
Menghentikan gempa yang terjadi di Mekkah dan Madinah, dengan cara menghentakkan kakinya dan memerintahkan bukit supaya tenang.
Menurunkan hujan dan meredakan banjir saat musim kemarau tahun 6 Hijriah di Madinah yang saat itu mengalami musim kemarau.
Berbicara dengan gunung untuk mengeluarkan air bagi Uqa’il bin Abi Thalib yang kehausan.
Menahan matahari tenggelam.
Membelah bulan dua kali untuk membuktikan kenabiannya pada penduduk Mekkah.
Bumi menelan seorang Quraisy yang hendak membunuh Muhammad dan Abu Bakar pada saat hijrah.
Makanan dan minuman
Paha kambing yang telah diracuni berbicara kepada Muhammad setelah terjadi Perang Khaibar.
Makanan yang di makan oleh Muhammad mengagungkan Nama Allah.
Makanan sedikit yang bisa dimakan sebanyak 800 orang pada Perang Khandaq.
Roti sedikit cukup untuk orang banyak.
Sepotong hati kambing cukup untuk 130 orang.
Makanan yang dimakan tidak berkurang justru bertambah tiga kali lipat.
Menjadikan beras merah sebanyak setengah kwintal yang diberikan kepada orang Badui Arab tetap utuh tidak berkurang selama berhari-hari.
Ikan al Anbar menjadi hidangan bagi 300 pasukan Muhammad.
Menjadikan minyak samin Ummu Malik tetap utuh tidak berkurang walau telah diberikan kepada Muhammad.
Air memancar dari sela-sela jari. Kemudian air itu untuk berwudhu 300 orang sahabat hanya dengan semangkuk air.
Wadah yang selalu penuh dengan air, walau sudah dituangkan hingga habis.
Mengeluarkan air dari sumur yang ada ditengah gurun pasir, ketika Khalid bin walid pada saat itu masih menjadi musuhnya.
Mengeluarkan mata air baru untuk pamannya Abu Thalib yang sedang kehausan.
Semangkuk susu yang bisa dibagi-bagikan kepada beberapa orang-orang Shuffah, Abu Hurayrah dan Muhammad.
Susu dan kencing unta bisa menyembuhkan penyakit orang Urainah.
Bayi, hewan, tumbuhan dan benda mati
Seorang bayi berumur satu hari bersaksi atas kerasulan Muhammad.
Bayi berumur 2 tahun memberi salam kepada Muhammad.
Persaksian seekor srigala, biawak dan kadal terhadap kerasulan Muhammad.
Seekor kijang berbicara kepada Muhammad.
Berbicara dengan beberapa ekor unta.
Unta besar yang melindungi Muhammad dari kejahatan Abu Jahal.
Seekor burung mengadu kepada Muhammad tentang kehilangan anaknya.
Pohon kurma dapat berbuah dengan seketika.
Batang pohon kurma meratap kepada Muhammad.
Sebuah tandan kurma yang bercahaya diberikan kepada Qatadah bin Nu’man sebagai obor penerang jalannya pulang.
Pohon menjadi saksi dan dibuat berbicara kepada Muhammad dan orang dusun (Arab Badui).
Memerintahkan pohon untuk menjadi penghalang ketika Muhammad hendak buang hajat pada suatu perjalanan.
Batang kayu yang kering menjadi hijau kembali ditangannya.
Permadani yang besaksi atas kerasulan Muhammad atas permintaan Malik bin as-Sayf.
Mimbar menangis setelah mendengar bacaan ayat-ayat Allah.
Batu, pohon dan gunung memberi salam kepada Muhammad.
Batu kerikil bertasbih ditelapak tangan Muhammad.
Memanggil batu agar menyeberangi sungai dan mengapung, menuju kearah Muhammad dan Ikrimah bin Abu Jahal.
Berhala-berhala runtuh dengan hanya ditunjuk oleh Muhammad.
Memberinya sebatang kayu yang berubah menjadi pedang kepada Ukasyah bin Mihsan, ketika pedangnya telah patah dalam sebuah pertempuran.
Berbicara dengan gilingan tepung Fatimah yang takut dijadikan batu-batu neraka.
Merubah emas hadiah raja Habib bin Malik menjadi pasir di Gunung Abi Qubaisy.
Memerintahkan gilingan tepung untuk berputar dengan sendirinya.
Secara tiba-tiba ada sarang laba-laba, dua ekor burung yang sedang mengeramkan telur dan cabang-cabang pohon yang terkulai menutupi mulut gua di Gunung Thur, sewaktu Muhammad dan Abu Bakar bersembunyi dari kejaran orang Quraisy.
Menyembuhkan
Menyembuhkan betis Ibnu al-Hakam yang terputus pada Perang Badar, kemudian Muhammad meniupnya, lalu sembuh seketika tanpa meresakan sakit sedikit pun.
Menyembuhkan mata Qatadah tergantung di pipinya yang terluka pada Perang Uhud, kemudian oleh Muhammad mata tersebut dimasukkan kembali dan menjadi lebih indah dari sebelumnya.
Menyembuhkan daya ingat Abu Hurayrah yang pelupa.
Menyembuhkan penyakit mata Ali bin Abi Thalib saat pemilihan pembawa bendera pemimpin dalam Perang Khaibar.
Menyembuhkan luka gigitan ular yang diderita Abu Bakar dengan ludahnya saat bersembunyi di Gua Hira (dalam kisah lain dikatakan Gua Tsur) dari pengejaran penduduk Mekah.
Menyembuhkan luka bakar ditubuh anak kecil yang bernama Muhammad bin Hathib dengan ludahnya.
Menyembuhkan luka bakar Amar bin Yasir yang telah dibakar oleh orang-orang kafir.
Menyembuhkan anak yang bisu sejak lahir, sehingga bisa berbicara.
Menyembuhkan mata ayah Fudayk yang putih semua dan buta.
Air seni Muhammad pernah terminum oleh pembantunya yang bernama Ummu Aiman, sehingga menyembuhkan sakit perut pembantunya.
Menyembuhkan tangan wanita yang lumpuh dengan tongkatnya.
Menyembuhkan penyakit kusta istri Mu’adz bin Afra’ dengan tongkatnya.
Menyambung tangan orang Badui yang putus setelah dipotong oleh dirinya sendiri sehabis menampar Muhammad.
Menyembuhkan putri raja yg cacat tanpa tangan & kaki.
Mengeluarkan susu dan menyembuhkan penyakit pada domba milik Ummu Ma’bad.
Menghidupkan orang mati
Menghidupkan anak perempuan yang telah mati lama dikuburannya.
Hal ghaib dan Ru’yah
Mendapatkan bantuan dari Malaikat Jundallah ketika dalam Perang Badar.
Mengetahui kejadian yang tidak dilihat olehnya.
Mengetahui apa yang telah terjadi, sedang terjadi, yang akan terjadi.
Sanggup melihat dibalik punggungnya seperti melihat dari depan.
Sanggup melihat dan mendengar apa yang ada dilangit dan bumi.
Sanggup mengetahui isi hati sahabat dan lawannya.
Mengetahui yang terjadi di dalam kubur.
Mengetahui ada seorang Yahudi yang sedang disiksa dalam kuburnya.
Meramalkan seorang istrinya ada yang akan menunggangi unta merah, dan disekitarnya ada banyak anjing yang menggonggong dan orang tewas. Hal itu terbukti pada Aisyah pada saat Perang Jamal di wilayah Hawwab yang mengalami kejadian yang diramalkan Muhammad.
Meramalkan istrinya yang paling rajin bersedekah akan meninggal tidak lama setelahnya dan terbukti dengan meninggalnya Zainab yang dikenal rajin bersedekah tidak lama setelah kematian Muhammad.
Meramalkan Abdullah bin Abbas akan menjadi “bapak para khalifah” yang terbukti pada keturunah Abdullah bin Abbas yang menjadi raja-raja kekhalifahan Abbasiyah selama 500 tahun.
Meramalkan umatnya akan terpecah belah menjadi 73 golongan.
Mengetahui nasib cucu-cucunya dikemudian hari, seperti nasib Hasan yang akan bermusuhan dengan Mua’wiyyah bin Abu Sufyan beserta keturunannya. Nasib Husain yang akan dibantai tentara Yazid, anak lelaki Mua’wiyyah disebuah Padang Karbala.
Mengetahui akan adanya Piagam Pemboikotan oleh tokoh-tokoh Quraisy.
Mukjizat terbesar
Isra dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu Mi’raj dari Baitul Maqdis ke Sidratul Muntaha, untuk menerima perintah salat dalam waktu tidak sampai satu malam.
Menerima firman Tuhan melalui wahyu yang kemudian dijadikan satu bundel dengan nama Al-Qur’an.
Mengalami fisik terluka dan sakit
Dari kesemua mukjizat yang dimilikinya, ia pernah mengalami sakit seperti halnya manusia pada umumnya. Keadaan-keadaan yang dialami fisik nabi Muhammad seperti terluka karena pukulan, sabetan pedang bahkan rasa sakit akibat demam sama seperti apa yang sering dialami oleh fisik manusia biasa.
Dalam sejarah Islam, beberapa kali Muhammad terluka dan mengalami kesakitan akibat peperangan dengan musuhnya, di antaranya ketika terjadinya Perang Uhud, dalam kondisi yang sangat kritis itu, ‘Utbah bin Abi Waqqash melempar Muhammad dengan batu sehingga ia terjatuh, mengakibatkan gigi seri bawah kanan terkena dan juga melukai bibir bawahnya.
Kemudian Abdullah bin Syihab Al Zuhry tiba-tiba mendekati nabi Muhammad dan memukul hingga keningnya terluka, tidak hanya itu saja datang pula Abdullah bin Qami’ah seorang penunggang kuda mengayunkan pedang ke bahu nabi Muhammad dengan pukulan yang keras, pukulan pedang itu tidak sampai menembus dan merusak baju besi yang ia kenakan.
Lalu kembali Abdullah bin Syihab Al Zuhry memukul di bagian tulang pipi Muhammad hingga ada dua keping lingkaran rantai topi besi yang terlepas menembus pipi Muhammad dan akibat pukulan pedang itu ia mengalami kesakitan selama sebulan.
Peristiwa lain yang dialami oleh nabi Muhammad, bahwa ia-pun mengalami sakit demam, bahkan menurut hadits dikisahkan demamnya lebih parah, melebihi demam yang dialami dua orang dewasa. Sebagaimana yang pernah diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud.
Apa yang dialami oleh nabi Muhammad seperti yang dikisahkan diatas, menunjukkan bahwa ia juga mengalami keadaan yang sama seperti manusia pada umumnya, sesuai dengan fitrah sebagai manusia biasa.
Referensi
^ Abu Zahra (1990)
^ Hadits riwayat Muttafaq ‘alaih dengan lafal Muslim
^ Umar bin Sawad mengatakan bahwa Imam Syafi’i berkata kepadanya, “Apa yang Allah berikan kepada para nabi maka hal itu pun diberikan kepada Nabi Muhammad ...”
^ Perbedaan Mukjizat, Irhasat dan Khawariq di www.Scribd.com
^ Ibnu Hisyam, Al-Sirah Al-Nabawiyyah, 1: 293. Makna dari nama Muhammad adalah "Orang yang sering dipuji" atau "Orang yang layak dipuji."
^ Ramadan (2007). hal 34
^ Bihar Al-Anwar, XV, Bab 3, ms 231-248.
^ a b c Beberapa irhasat (petanda-petanda) kebangkitan seorang rasul telah berlaku beberapa ketika, sebelum kelahiran rasulullah, di antaranya runtuhan empat belas anjung dewan Kisra Parsi, terpadamnya api yang disembah penganut agama majusi, robohnya gereja-gereja di sekitar Romawi yang sebelum ini penuh sesak dengan para pengunjung, danau dan sawah mengering. (Kisah ini diriwayatkan oleh al- Baihaqi).
^ Ibnu Sa'd meriwayatkan bahwa ibu rasulullah menceritakan: " Ketika ku melahirkannya, satu cahaya telah keluar dari farajku, menerangi mahligai-mahligai di negeri Syam", periwayatannya hampir sama dengan apa yang diriwayatkan oleh al-Irbadh bin Sariah.
^ Rasulullah bersabda: Di antara kemuliaan yang diberikan Allah kepadaku adalah, aku dilahirkan dalam keadaan sunah dikhitan, karena itu tidak ada orang yang melihat aurat/kemaluanku. (HR. al- Thabrani, Abu Nuaym, al Khatib dan ibn Asakir) (diriwayatkan dari Ibn Abbas, Ibn Umar, Anas, Abu Hurairah. Menurut Diya^ al Maqdisi, hadits ini shahih. Al Hakim selain menilai shahih, juga mengatakan mutawatir. Lihat al Khasa^is al kubra, Jlid.1, hal. 90-91)
^ Kisah dari Ibnu Adiy dan Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas, al Dhiya al Maqdisi dari Abbas Ibnu Abdul Muthalib dan Ibnu Asakir dari Ibnu Umar bahwa rasulullah lahir dalam keadaan tali pusar sudah putus. (Hadist ini tidak sepopuler dan sekuat hadits yang menceritakan kalau beliau terlahir dalam keadaan sunah dikhitan)
^ Kauma (2000), hal 42
^ Ramadan (2007). hal 35
^ "Halimah kemudian mengambil Muhammad dan dibawanya pergi bersama2 dgn teman2nya ke pedalaman. Dia bercerita, bahwa sejak diambilnya anak itu, ia merasa mendapat berkah. Ternak kambingnya gemuk2 dan susunya pun bertambah. Tuhan telah memberkati semua yg ada padanya." Sejarah Hidup Muhammad, karangan Muhammad Husain Haekal, bab III, Muhammad: Dari Kelahiran sampai Perkawinannya, hal 57.
^ Kauma (2000), hal 43
^ Menurut pendapat mayoritas pakar sejarah, saat itu Muhammad berusia empat atau lima tahun. Namun, Ibnu Ishaq berpendapat bahwa usia Muhammad saat itu adalah tiga tahun
^ Ramadan (2007). hal 42
^ Ibnu Hisyam, Al-Sirah Al-Nabawiyyah, 1: 302.
^ Ramadan (2007), hal 43
^ Ramadan (2007). hal 46
^ Ibnu Hisyam, Al-Sirah Al-Nabawiyyah, 1: 319 : Ibnu Hisyam dalam bukunya menuturkan bahwa "Stempel Kenabian" adalah tanda yang terdapat pada setiap nabi yang tertulis dalam kitab Pendeta Bahira
^ Dalam kitab as-Sab'iyyatun fi Mawadhil Bariyyat. Kejadian ini berlangsung selama perjalanan dari Syiria ke pulang ke Mekkah, ketika Muhammad diperintahkan Maysarah membawakan suratnya kepada Khadijah saat perjalanan masih 7 hari dari Mekkah. Namun, Muhammad sudah sampai di rumah Khadijah tidak sampai satu hari. Allah memerintahkan pada malaikat Jibril, Mikail, dan mendung untuk membantu Muhammad. Jibril diperintahkan untuk melipat tanah yang dilalui unta Muhammad dan menjaga sisi kanannya sedangkan Mikail diperintahkan menjaga di sisi kirinya dan mendung diperintahkan menaungi Muhammad. Kauma (2000), hal 90-91
^ Nabi Muhammad Pulang Ke Makkah.
^ Books.Google.com Benarkah Nabi Muhammad & Umatnya Lebih Istimewa hal 39 By Al-Imam Al Hafidz Ahmad bin Muhammad Al Qasthalani. (Lihat Syahru Mawahibil Laduniyyah, V/206)
^ Diriwayatkan oleh Ibn Adiy, al Baihaqy dan Ibnu ‘Asakir dari ‘Aisyah mengisahkan “bahwa rasululloh dapat melihat dalam keadaan gelap maupun terang”(lihat Al-Khasa’is al-Kubra Karya al-Suyuti jilid1, hal.104)
^ Aisyah berkata bahwa: "Ketika aku sedang menjahit baju pada waktu sahur (sebelum subuh) maka jatuhlah jarum dari tanganku, kebetulan lampu pun padam, lalu masuklah rasulullah. Ketika itu juga aku dapat mengutip jarum itu kerana cahaya wajahnya, lalu aku berkata, "Ya rasulullah alangkah bercahayanya wajahmu! Seterusnya aku bertanya: "Siapakah yang tidak akan melihatmu pada hari kiamat?" Jawab rasulullah : "Orang yang bakhil." Aku bertanya lagi: "Siapakah orang yang bakhil itu?" Jawab baginda: "Orang yang ketika disebut namaku di depannya, dia tidak mengucap shalawat ke atasku."
^ Diriwayatkan oleh Anas bin Malik: Ada dua orang sahabat nabi meninggalkan nabi . Ditengah malam yang gelap gulita keduanya berjalan dengan ada dua sinar yang menerangi perjalanan keduanya yang ada di depannya. Tatkala keduanya berpisah diperempatan jalan, masing-masing setiap orang ditemani sebuah sinar yang membimbing mereka pulang ke rumah." (Sahih Bukhari, Juz 1, Buku8, no 454).
^ Dari Anas bin Malik: Nabi biasa memasuki rumah Ummu Sulaim dan tidur di atas kasurnya sedangkan Ummu Sulaim sedang pergi. Anas berkata: "Pada suatu hari rasulullah datang dan tidur di atas kasur Ummu Sulaim, kemudian Ummu sulaim dipanggil dan dikatakan padanya: Ini adalah nabi tidur di rumahmu dan di atas kasurmu. Anas berkata : Ummu Sulaim datang dan nabi sedang berkeringat, lalu keringatnya tersebut dikumpulkan di atas sepotong kulit kemudian Ummu Sulaim membuka talinya dan mulai meyerap keringat tersebut lalu memerasnya ke dalam bejana, maka nabi kaget dan berkata: Apa yang kamu lakukan Ummu Sulaim? Ummu Sulaim berkata: Wahai rasulullah kami mengharapkan berkahnya bagi anak-anak kami" Beliau berkata: Engkau benar. (HR Muslim 4/1815)
^ Dikisahkan oleh Abu Juhaifah.
^ Diriwayatkan Jabir (Hadits sahih Bukhari,Volume 5, Book 59, Number 427).
^ Ibnu Hisyam, As-Sirah an-Nabawiyyah, part 1, page 391.
^ Diriwayatkan oleh 'Abdullah: "Dalam pandangan kami mukjizat adalah anugerah Allah, tetapi dalam pandangan kalian mukjizat adalah peringatan. Suatu ketika kami menyertai rasulullah dalam sebuah perjalanan dan kami nyaris kehabisan air. Nabi bersabda: "Bawalah kemari air yang tersisa!" orang-orang membawa kantung yang berisi sedikit air. Nabi memasukkan telapak tangannya kedalam kantung itu dan berkata, "Mendekatlah pada air yang diberkahi dan ini berkah dari Allah." Aku melihat air memancar dari sela-sela jemari tangan rasulullah ." (Sahih Bukhari, juz 5 no 779).
^ Diriwayatkan oleh Anas bin Malik: "Semangkuk air dibawa kehadapan nabi di Al Zawra. Nabi memasukkan kedua telapak tangannya kedalam mangkok itu dan air memancar dari jari-jemarinya. Semua orang berwudhu dengan air itu. Qatadah berkata kepada Anas, "Berapa orang yang hadir pada waktu itu?" Anas menjawab, "Tiga ratus orang atau mendekati tiga ratus orang." (Sahih Bukhari, juz 4 no 772). Lihat juga: (Sahih Bukhari juz 4 no 777) (Sahih Bukhari juz 1 no 340)
^ Hadits riwayat Muslim No.4224, (Sahih Muslim, Book 030, no 5656; Sahih Muslim, Book 030, no 5657; Sahih Muslim Book 030, no 5658; Sahih Muslim, Book 030, no 5659)
^ Mu'adz bin Jabal menceritakan: Membuat Oase dari air jari-jemari Nabi (Sahih Muslim, Book 030, Number 5662).
^ Uthbah dan Uthaibah pergi kerumah rasulallah dengan membawa kedua putri beliau. Meraka berkata kepada rasul, "Wahai Muhammad! Aku ceraikan putrimu dan aku menjauhi agamamu dan aku tidak akan mengikutimu selama-lamanya!" Melihat kelakuan mantan menantunya yang tidak sopan itu beliau kemudian berdoa, "Semoga mereka mati dengan cara dimakan binatang buas."
^ Diriwayatkan daripada Anas daripada Ummu Sulaim katanya: Wahai rasulullah! Aku menjadikan Anas sebagai khadammu, tolonglah berdoa untuknya. rasulullah pun berdoa: Ya Allah, banyakkanlah harta dan anaknya dan berkatilah apa yang diberikan kepadanya. Berkata Anas: "Demi Allah, harta bendaku memang banyak dan anak begitu juga anak dari anakku memang banyak sekali dan sekarang sudah berjumlah lebih dari 100 orang. (Hadits sahih Bukhari, Muslim, kitab kelebihan para sahabat).
^ a b Shahih Al-Bukhari dan Muslim.
^ "Aku dan Abu Jahm pernah berkomplot untuk membunuh rasulallah . Maka aku atur rencana jahat itu bersama Abu Jahm, dan kami sepakati pembunuhan dilaksanakan pada malam hari. Pada suatu malam, berangkatlah kami menuju rumah rasulallah . Setelah mendengar ketokan kami, pintu segera dibuka oleh beliau sambil membaca surah al-Haqqah. Rasulallah menatap kami dengan tajam, tiba-tiba Abu Jahm memukul lenganku seraya berkata, 'Selamatkanlah dirimu dengan segera.' Akhirnya kami berdua lari terbirit-birit." (Dikisahkan oleh Umar bin al-Khaththab). Peristiwa yang dialami oleh Umar tersebut termasuk salah satu perkara yang menyebabkan dirinya masuk Islam. 50 mukjizat Rasulullah oleh Fuad Kauma, hal. 13-15.
^ Hadits riwayat Imam Bukhari.
^ Ibnu Jarir mengetengahkan dari Ikrimah dan Yazid bin Abu Ziyad, sedangkan lafal hadis adalah kepunyaannya (Ibnu Jarir). Dikisahkan dalam hadis ini bahwa tatkala nabi . keluar ditemani oleh Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, Thalhah dan Abdurrahman bin Auf hingga mereka sampai kepada Kaab bin Asyraf dan orang-orang Yahudi Bani Nadhir. Nabi meminta bantuan mereka tentang aqilah yang menjadi tanggungannya. Kemudian mereka berkata, "Baiklah silakan duduk terlebih dahulu, kami akan menjamu engkau, kemudian kami akan mengabulkan apa yang engkau pinta." Kemudian nabi . duduk; akan tetapi Hay bin Akhtab berkata kepada para sahabatnya, "Sekarang kamu belum pernah melihat nabi lebih dekat dari kali ini, nah sekarang lemparilah dia dengan batu dan bunuhlah ia, maka kamu tidak akan melihat kejahatan untuk selamanya." Kemudian mereka mengambil sebuah batu lumpang yang besar untuk mereka lemparkan kepada beliau, akan tetapi Allah melumpuhkan tangan mereka sehingga tidak bisa mengangkat batu lumpang itu hingga malaikat Jibril datang dan membawa nabi dari tempat itu. Setelah itu turunlah ayat, "Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kamu akan nikmat Allah (yang diberikan-Nya) kepadamu, di waktu suatu kaum bermaksud hendak memanjangkan tangannya kepadamu..." (Q.S. Al-Maidah 11)
^ Kauma (2000), hal 23-25
^ Ibid, hal 185-187
^ Ibid, hal 28
^ Kesaksian lain dikemukakan oleh Abu Dzar, juga sahabat nabi. Ia menceritakan, “Kami bersama rasulullah dalam Perang Hunain, dan aku bersua dengan rasulullah yang mengendarai baghalnya. Ketika pasukan musuh mengepung rasulullah, beliau turun dari baghalnya, kemudian mengambil segenggam pasir, lalu menaburkannya ke wajah mereka seraya berdoa, ‘Semoga wajah mereka semua kelilipan olehnya.’ Maka tiada seorang pun di antara mereka melainkan matanya kemasukan pasir dari genggaman itu hingga akhirnya mereka pun lari tunggang langgang.” (HR Muslim)
^ Hakim bin Hizam, yang pada waktu itu masih di pihak musuh Islam, namun setelah kejadian ini ia masuk Islam, menceritakan, “Ketika Perang Badar terjadi, rasulullah mengambil segenggam pasir, lalu menghadapi kami dan melemparkan pasir itu kepada kami seraya mengucap, ‘Semoga wajah mereka semua kelilipan olehnya.’ Akhirnya, kami kalah dalam peperangan itu, dan Allah menurunkan firman-Nya, ‘...dan bukan kamu (Muhammad) yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allahlah yang melempar’ (Al-Anfal 8: 17) (HR Thabarani dan Al-Haitsami)
^ Gempa pertama di Mekkah, Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Kuzaimah, ad-Daruquthni, dan lainnya dari Utsman bin Affan bahwa dia berkata, “Apakah kalian tahu rasulullah pernah berada di atas Gunung Tsabir di Mekkah. Bersama beliau; Abu Bakar, Umar dan saya. Tiba-tiba gunung berguncang hingga bebatuannya berjatuhan. Maka rasulullah menghentakkan kakinya dan berkata: Tenanglah Tsabir! Yang ada di atasmu tidak lain kecuali nabi, Shiddiq dan dua orang Syahid.” (Hadits riwayat Tirmidzi, Ibnu Kuzaimah, ad-Daruquthni, dan lainnya)
^ Gempa kedua di Madinah, hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik, dia berkata: “Nabi naik ke Uhud bersamanya Abu Bakar, Umar dan Utsman. Tiba-tiba gunung berguncang. Maka nabi menghentakkan kakinya dan berkata: Tenanglah Uhud! Yang ada di atasmu tiada lain kecuali nabi, Shiddiq dan dua orang syahid.” Di antara pelajaran besar dalam dua riwayat di atas bahwa ternyata gunung tidak layak berguncang saat ada 4 manusia terbaik ada di atasnya. Nabi harus menghentakkan kaki dan mengeluarkan perintah kepada gunung untuk menghentikan guncangan tersebut. (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)
^ Diriwayatkan oleh Anas bin Malik. (Sahih Bukhari, Volumn 002, Bukukan 017, Hadith Nomor;Jumlah 143).
^ Diriwayatkan oleh Anas: Pernah lama Madinah tidak turun hujan, sehingga terjadilah kekeringan yang bersangatan. Pada suatu hari Jumat ketika rasulullah sedang berkotbah Jumat, lalu berdirilah seorang Badui dan berkata: "Ya rasulullah, telah rusak harta benda dan lapar segenap keluarga, doakanlah kepada Allah agar diturunkan hujan atas kita. Berkata Anas: Mendengar permintaan badui tersebut, rasulullah mengangkat kedua tangannya ke langit (berdoa). Sedang langit ketika itu bersih, tidak ada awan sedikitpun. Tiba-tiba berdatanganlah awan tebal sebesar-besar gunung. Sebelum rasulullah turun dari mimbarnya, hujan turun dengan selebat-lebatnya, sehingga rasulullah sendiri kehujanan, air mengalir melalui jenggot Beliau. Hujan tidak berhenti sampai Jumat yang berikutnya, sehingga kota Madinah mengalami banjir besar, rumah-rumah sama terbenam. Maka datang Orang Badui berkata kepada rasulullah , Ya rasulullah, sudah tenggelam rumah-rumah, karam segala harta benda. Berdoalah kepada Allah agar hujan diberhentikan di atas kota Madinah ini, agar hujan dialihkan ketempat yang lain yang masih kering. Rasulullah kemudian menengadahkan kedua tangannya ke langit berdoa: Allahuma Hawaaliinaa Wa laa Alainaa (Artinya: Ya Allah turunkanlah hujan ditempat-tempat yang ada disekitar kami, jangan atas kami). Berkata Anas: Diwaktu berdoa itu rasulullah menunjuk dengan telunjuk beliau kepada awan-awan yang dilangit itu, seakan-akan Beliau mengisyaratkan daerah-daerah mana yang harus didatangi. Baru saja rasulullah menunjuk begitu berhentilah hujan di atas kota Madinah. (Sahih Bukhari, juz 8 no 115).
^ Peristiwa tertahannya matahari tenggelam tidak pernah terjadi kecuali satu atau dua kali saja. Sebagaiman dikisah oleh Abdullah ibn Mas^ud, ia Berkata: "Kami bersama rasulullah dalam satu peperangan, sampai akhirnya merasa kelelahan, hingga nampak wajah yang pucat dan lesu pada pasukan kaum muslimin dan wajah gembira pada kelompok munafik." Setelah melihat kondisi seperti ini Beliau berkata: "Demi Allah, matahari tidak akan tenggelam sampai kalian ke daerah Ruzaq." Utsman tahu bahwa Allah dan rasul-Nya tidak bohong, Beliau lalu membeli 14 ekor unta sekaligus makanannya. 9 ekor di antaranya diberikan kepada nabi , wajah kaum muslimin langsung berseri-seri, sebaliknya wajah kaum munafik merunyam. Lalu rasulullah mengangkat tangannya sampai terlihat putih ketiaknya.Beliau berdoa mendoakan kebaikan untuk Utsman. (Hadits riwayat al Baihaqy) (lihat Mu^jam Kabir karya al Tabarani, hadist no: 7255). Kisah lainnya adalah sebagai berikut Tercegahnya matahari dari terbenam. Waktu beliau melakukan perjalanan pulang dari Isra’, beliau berjumpa dengan rombongan kafilah; dan ini diberitahukan kepada orang-orang musyrik bahwa rombongan kaiilah itu akan tiba pada hari anu. Tetapi ketika hari yang disebutkan beliau itu tiba, rombongan tersebut masih juga belum datang, padahal matahari sudah hampir tenggelam. Maka dengan izin Allah, matahari itu bertahan, hingga akhirnya rombongan kalilah yang disebutkan oleh beliau itu datang. Matahari kembali muncul sesudah tenggelam. Peristiwa ini terjadi berkata doa nabi . untuk Ali bin Abi Thalib agar Ali dapat menunaikan salat Ashar pada waktunya.
^ "Telah hampir saat (qiamat) dan telah terbelah bulan." (Quran, 54:1). Berita tentang terbelahnya bulan pada zaman nabi banyak diriwayatkan oleh para Shahabat, sehingga hadis tentang terbelahnya bulan adalah hadis Muthawatir. Diriwayatkan oleh Abdullah bin Masud: "Pada masa hidup nabi , bulan terbelah dua dan melihat ini nabi bersabda: "Saksikanlah!" (Sahih Bukhari, juz 4 no 830). Diriwayatkan oleh Anas: "Ketika orang-orang Mekah meminta rasulullah untuk menunjukkan mukjizat, maka nabi menunjukkan bulan yang terbelah." (Sahih Bukhari, juz 4 no 831). Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas: "Bulan terbelah menjadi dua pada masa hidup nabi ." (Sahih Bukhari, juz 4 no 832). Diriwayatkan oleh Anas bin Malik: "Orang-orang Mekah meminta nabi untuk menunjukkan sebuah mukjizat. Maka Beliau menunjukkan bulan yang terbelah menjadi dua bagian, sehingga gunung Hira' itu dapat mereka lihat di antara dua belahannya."(Sahih Bukhari, juz 5 no 208). Diriwayatkan oleh 'Abdullah: "Diwaktu kami bersama-sama rasulullah di Mina, maka terbelah bulan, lalu sebelahnya berlindung dibelakang gunung, maka sabda rasulullah : "Saksikanlah! " Saksikanlah!" (Sahih Bukhari, juz 5 no 209). Diriwayatkan oleh 'Abdullah bin 'Abbas: "Pada masa hidup nabi bulan terbelah menjadi dua." (Sahih Bukhari, juz 5 no 210). Diriwayatkan oleh 'Abdullah: "Bulan terbelah menjadi dua." (Sahih Bukhari, juz 5 no 211). Lihat juga di:(Sahih Bukhari, juz 6 no 350) (Sahih Bukhari, juz 6 no 387) (Sahih Bukhari, juz 6 no 388) (Sahih Bukhari, juz 6 no 389) (Sahih Bukhari, juz 6 no 390) (Sahih Bukhari, juz 6 no 391)
^ (Sahih Muslim, Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar juz 039 no 6721) (Sahih Muslim, Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar juz 039 no 6724) (Sahih Muslim, Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar, juz 039 no 6725) (Sahih Muslim, Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar, juz 039 no 6726) (Sahih Muslim, Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar juz 039 no 6728) (Sahih Muslim, Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar juz 039 no 6729) (Hadits sahih Muslim, juz 039 no 6730). Hadits riwayat Muslim No.5010, 5013, 5015
^ Wanita Yahudi yang memberi racun di daging kambing bernama Zainab binti Hârits, Dari Ibnu Syihâb, ia mengatakan , “Dahulu Jâbir menceritakan bahwa ada seorang wanita Yahudi dari penduduk Khaibar yang meracuni seekor kambing bakar. Kemudian menghadiahkannya kepada rasulullâh ". Rasulullâh pun mengambil paha kambing itu dan memakannya. Beberapa Sahabat pun juga ikut makan bersama Beliau. Tiba-tiba rasulullâh berkata kepada para Sahabat, "Jangan kalian makan!." Lalu rasulullâh mengutus seseorang untuk memanggil wanita (yang memberi kambing) itu dan wanita itu pun datang. Rasulullâh pun segera bertanya kepadanya, "Apakah kamu telah meracuni kambing ini?" Wanita itu menjawab, "Siapa yang telah memberitahumu?" Rasulullâh menjawab, "Paha kambing ini yang telah mengabariku." Wanita itu berkata, "Ya" (aku telah meracuninya). Rasulullâh bertanya lagi, "Apa yang kamu kehendaki dari perbuatanmu ini?" Wanita itu berkata dalam hati, "Jika dia seorang nabi, makanan pasti itu tidak akan membahayakannya, dan jika dia bukan seorang nabi, maka kami akan selamat dari gangguannya." Selanjutnya rasulullâh memaafkan wanita itu dan tidak menghukumnya. Majalah As-Sunnah Edisi 10/Thn. XIII/Muharram 1431H/Januari 2010M.
^ Diriwayatkan oleh Abdullah: "Sesungguhnya kami mendengar makanan yang dimakan rasulullah mengagungkan nama Allah." (Sahih Bukhari, juz 5 no 779).
^ Diriwayatkan daripada Jabir bin Abdullah katanya: Semasa parit Khandak digali, aku melihat keadaan rasulullah dalam keadaan sangat lapar. Maka akupun segera kembali ke rumahku dan bertanya kepada isteriku, apakah engkau mempunyai sesuatu (makanan)? Kerana aku melihat rasulullah tersangat lapar. Isteriku mengeluarkan sebuah beg yang berisi satu cupak gandum, dan kami mempunyai seekor anak kambing dan beberapa ekor ayam. Aku lalu menyembelihnya, manakala isteriku menumbuk gandum. Kami sama-sama selesai, kemudian aku memotong-motong anak kambing itu dan memasukkannya ke dalam kuali. Apabila aku hendak pergi memberitahu rasulullah , isteriku berpesan: Jangan engkau memalukanku kepada rasulullah dan orang-orang yang bersamanya. Aku kemudiannya menghampiri rasulullah dan berbisik kepada Baginda: Wahai rasulullah! Kami telah menyembelih anak kambing kami dan isteriku pula menumbuk satu cupak gandum yang ada pada kami. Karena itu, kami menjemput baginda dan beberapa orang bersamamu. Tiba-tiba rasulullah berseru: Wahai ahli Khandak! Jabir telah membuat makanan untuk kamu. Maka kamu semua dipersilakan ke rumahnya. Rasulullah kemudian bersabda kepadaku: Jangan engkau turunkan kualimu dan jangan engkau buat roti adonanmu sebelum aku datang. Aku pun datang bersama rasulullah mendahului orang lain. Aku menemui isteriku. Dia mendapatiku lalu berkata: Ini semua adalah karena kamu, aku berkata bahawa aku telah lakukan semua pesananmu itu. Isteriku mengeluarkan adonan roti tersebut, rasulullah meludahinya dan mendoakan keberkatannya. Kemudian Baginda menuju ke kuali kami lalu meludahinya dan mendoakan keberkatannya. Setelah itu Baginda bersabda: Sekarang panggillah pembuat roti untuk membantumu dan cedoklah dari kualimu, tapi jangan engkau turunkannya. Ternyata kaum muslimin yang datang adalah sebanyak seribu orang. Aku bersumpah demi Allah, mereka semua dapat memakannya sehingga kenyang dan pulang semuanya. Sementara itu kuali kami masih mendidih seperti sediakala. Demikian juga dengan adonan roti masih tetap seperti asalnya. Sebagaimana kata Ad-Dahhak: Masih tetap seperti asalnya. (Sahih Bukhari, Muslim, kitab Minuman).
^ Diriwayatkan daripada Anas bin Malik katanya: Abu Talhah telah berkata kepada Ummu Sulaim: Aku mendengar suara rasulullah begitu lemah. Tahulah aku baginda dalam keadaan lapar. Apakah engkau mempunyai sesuatu? Ummu Sulaim menjawab: Ya! Kemudiannya dia menghasilkan beberapa buku roti dari gandum dan setelah itu, mengambil kain tudungnya dan membungkus roti itu dengan separuh kain tudung, lalu disisipkan di bawah bajuku, sedangkan yang separuh lagi diselendangkan kepadaku. Selepas itu pula dia menyuruhku pergi ke tempat rasulullah . Akupun berangkat membawa roti yang dibungkus kain tudung itu. Aku mendapatkan rasulullah yang sedang duduk di dalam masjid bersama orang-ramai dan berada di sisi mereka. Rasulullah bertanya: Abu Talhah yang mengutusmu? Aku menjawab: Ya, benar! Rasulullah bertanya lagi: Untuk makanan? Aku menjawab: Ya! Rasulullah bersabda kepada orang-ramai yang bersama baginda: Bangunlah kamu sekalian! Rasulullah lalu berangkat diiringi para sahabat dan aku berjalan di antara mereka untuk segera memberitahu Abu Talhah. Maka Abu Talhah berkata: Wahai Ummu Sulaim! Rasulullah telah datang bersama orang yang ramai, padahal kita tidak mempunyai makanan yang mencukupi untuk mereka. Dia menjawab: Allah dan rasulNya lebih tahu. Lalu Abu Talhah menjemput rasulullah , dan rasulullah pun masuk bersamanya. Rasulullah bersabda: Bawakan ke sini apa yang ada di sisimu wahai Ummu Sulaim! Ummu Sulaim terus membawa roti tersebut kepada baginda kemudian memerah bekas lemaknya untuk dijadikan lauk dimakan dengan roti. Kemudian rasulullah mendoakan makanan itu. Setelah itu baginda bersabda: Izinkan sepuluh orang masuk! Abu Talhah memanggil sepuluh orang Sahabat. Mereka makan sehingga kenyang kemudian keluar. Rasulullah menyambung: Biarkan sepuluh orang lagi masuk. Sepuluh orang berikutnya pun masuk dan makan sehingga kenyang lalu keluar. Rasulullah kemudian bersabda lagi: Suruhlah sepuluh orang lagi masuk. Demikian berlaku terus-menerus sehingga semua orang dapat makan hingga kenyang, padahal jumlah mereka adalah lebih kurang tujuh puluh atau delapan puluh orang. (Sahih Bukhari, Muslim, kitab Minuman).
^ Diriwayatkan daripada Abdul Rahman bin Abu Bakar bahwa: ketika kami sedang bersama rasulullah dengan jumlah seratus tiga puluh orang. Nabi bertanya : Apakah ada yang mempunyai makanan? ternyata ada sekitar satu sha^ bersama seorang laki-laki, maka makanan itu dijadikan adonan, lalu datanglah seorang musyrik tinggi dengan rambut berantakkan yang membawa domba-domba yang sedang digiring. Apa domba-domba ini untuk dibeli atau diberi? Orang itu menjawab: untuk dijual, maka rasulullah membeli seekor domba, kemudian domba itu dimasak dan rasulullah memerintahkan supaya hati domba itu dipanggang. Abdurrahman berkata: Demi Allah, setiap seratus tiga puluh orang sahabat diberi sepotong dari hati domba itu, jika dia hadir maka diberikannya. Jika tidak hadir maka disimpan bagiannya.Abdurrahman berkata: Daging itu ditempatkan di dua bejana dan kami makan dari keduanya hingga kenyang, dan tersisa daging di dalam dua bejana itu sehingga saya meletakkannya di punggung unta. (Hadits sahih Bukhari, Muslim, kitab Minuman).
^ Diriwayatkan daripada Abdul Rahman bin Abu Bakar katanya Mereka yang disebut Ashaab As-Suffah adalah orang-orang miskin. Rasulullah pernah bersabda suatu ketika: Siapa mempunyai makanan untuk dua orang, dia hendaklah mengajak orang yang ketiga dan sesiapa mempunyai makanan untuk empat orang, dia hendaklah mengajak orang kelima, keenam atau seperti diriwayatkan dalam Hadis lain. Abu Bakar datang dengan tiga orang. Nabi pula pergi dengan sepuluh orang dan Abu Bakar dengan tiga orang yaitu aku, ibu dan bapaku. Tetapi aku tidak pasti adakah dia berkata: Isteriku dan khadamku berada di antara rumah kami dan rumah Abu Bakar. Abdul Rahman berkata lagi: Abu Bakar makan malam bersama nabi dan terus berada di sana sehinggalah waktu Isyak. Selesai sembahyang, dia kembali ke tempat nabi lagi, sehinggalah rasulullah kelihatan mengantuk. Sesudah lewat malam, barulah dia pulang. Isterinya menyusulinya dengan pertanyaan: Apa yang menghalang dirimu untuk pulang menemui tetamumu? Abu Bakar berkata: Bukankah engkau telah menjamu mereka makan malam? Isterinya menjawab: Mereka tidak mau makan sebelum engkau pulang, padahal anak-anak sudah mempersilakan tetapi mereka tetap enggan. Akupun berundur untuk bersembunyi. Lalu terdengar Abu Bakar memanggil: Hai dungu! Diikuti dengan sumpah-serapah. Kemudian dia berkata kepada para tetamunya: Silakan makan! Barangkali makanan ini sudah tidak enak lagi. Kemudian dia bersumpah: Demi Allah, aku tidak akan makan makanan ini selamanya! Abdul Rahman meneruskan ceritanya: Demi Allah, kami tidak mengambil satupun kecuali sisanya bertambah lebih banyak lagi, sehinggalah apabila kami sudah merasa kenyang, makanan itu menjadi bertambah banyak daripada yang sedia ada. Abu Bakar memandangnya ternyata makanan itu tetap seperti sedia atau bahkan lebih banyak lagi. Dia berkata kepada isterinya: Wahai saudara perempuanku! Bani Firas apakah ini? Isterinya menjawab: Tidak! Demi cahaya mataku, sekarang ini makanan tersebut bertambah tiga kali ganda lebih banyak daripada sediakala. Lalu Abu Bakar makan dan berkata: Sumpahku tadi adalah dari syaitan. Dia makan satu suap, kemudian membawa makanan tersebut kepada rasulullah dan membiarkannya di sana hingga pagi hari. Pada waktu itu di antara kami (kaum muslimin) dengan suatu kaum akan dilangsungkan satu perjanjian. Apabila tiba waktunya, kamipun menjadikan dua belas orang sebagai ketua saksi, masing-masing mengepalai beberapa orang. Hanya Allah yang tahu berapa orangkah sebenarnya yang diutuskan bersama mereka. Cuma yang pastinya rasulullah memerintah agar dipanggilkan mereka kesemuanya. Lalu kesemuanya makan dari makanan yang dibawa oleh Abu Bakar atau sebagaimana yang diriwayatkan dalam riwayat yang lain. (Sahih Bukhari, Muslim, Kitab Minuman).
^ Hadits riwayat Muslim.
^ Diceritakan oleh Jabir (Sahih Bukhari,Volume 007, Book 067, Hadith Number 402).
^ Kauma (2000), hal 98-102
^ Imran menceritakan: Wadah air yg penuh air dituangkan sampai habis tetapi tetap penuh kembali membuat sekampung masuk Islam. (Sahih Bukhari, Volume 1, Book 7, Number 340)
^ “HISTORICAL EVENTS OF MAKKAH” Author by Imtiaz Ahmad M. Sc., M. Phil. (London) Nabi Muhammad () menghindar dari Khalid bin Walid menuju tempat yang tidak terdapat air. Beliau menemukan sebuah sumur yang masih ada bekas jejak air di dasarnya. Beliau masukkan sedikit air ke mulut beliau lalu disemburkannya kedalam sumur, lalu beliau minta salah seorang sahabat untuk membidikkan anak panah beliau ke dasar sumur. Para sahabat pun kemudian menyaksikan air memancar dari dasar sumur itu sampai setinggi bibir sumur. Maka rombongan Muslimin pun mengisi penuh tempat-tempat air mereka dan mendirikan salat Dzuhur. Khalid bin Walid berkata kepada pasukannya, “Kita telah menyia-siakan kesempatan emas. Seharusnya tadi kita serang mereka selagi mereka sibuk salat. Kita akan serang mereka di waktu mereka mengerjakan salat berikutnya.” Pada waktu itu Allah (SWT) pun mewahyukan petunjuk-Nya kepada Muslimin perihal tata-cara mendirikan salat.Wallahu'alam bisshawab
———————-
Menurut syariat Islam, tidak ada mukjizat yang diberikan Allah kepada seorang nabi melainkan mukjizat itu pun diberikan kepada Nabi saw. secara persis sama atau bahkan lebih hebat. Seperti Sulayman yang sanggup berbicara kepada hewan, Isa yang dapat mengetahui rahasia hati umatnya dan seterusnya.
Irhasat (Pertanda)
Tradisi Islam banyak menceritakan bahwa pada masa kelahiran dan masa sebelum kenabian, Muhammad sudah diliputi banyak irhasat (pertanda). Muhammad dilahirkan pada tanggal 22 April 570 di kalangan keluarga bangsawan Arab, Bani Hasyim. Ibnu Hisyam, dalam Sirah Nabawiyah menuliskan Muhammad memperoleh namanya dari mimpi ibunya, Aminah binti Wahab ketika mengandungnya. Aminah memperoleh mimpi bahwa ia akan melahirkan “pemimpin umat”. Mimpi itu juga yang menyuruhnya mengucapkan, “Aku meletakkan dirinya dalam lindungan Yang Maha Esa dari segala kejahatan dan pendengki.” Kisah Aminah dan Abdul Muthalib juga menunjukkan bahwa sejak kecil Muhammad adalah anak yang luar biasa.
Berikut ini adalah irhasat yang terjadi pada saat sebelum, sesudah kelahiran dan masa kecil Muhammad:
Sebelum dan sesudah kelahiran
Aminah binti Wahab, ibu Muhammad pada saat mengandung Muhammad tidak pernah merasa lelah seperti wanita pada umumnya,
Raja Khosrow (Kekaisaran Sassania dari Persia) dan para pendita Majusi bermimpi yang menakutkan.
Dinding istana Raja Khosrow tiba-tiba retak dan empat belas menaranya Dewan Kekaisaran ini runtuh,
Padamnya api yang disembah penganut Agama Majusi secara tiba-tiba,
Terjadinya gempa yang merobohkan tempat ibadah di sekitar Kerajaan Rum,
Danau dan sawah mengering.
Saat melahirkan Muhammad, Aminah binti Wahab tidak merasa sakit seperti wanita sewajarnya.
Keluarnya cahaya dari faraj Aminah yang menerangi istana negeri Syam.
Muhammad dilahirkan dalam keadaan sudah berkhitan.
Lahir dengan tali pusar sudah terputus.
Balita dan kanak-kanak
Halimah binti Abi-Dhua’ib, ibu susuan Muhammad dapat menyusui kembali setelah sebelumnya ia dinyatakan telah kering susunya. Halimah dan suaminya pada awalnya menolak Muhammad karena yatim. Namun, karena alasan ia tidak ingin dicemooh Bani Sa’d, ia menerima Muhammad. Selama dengan Halimah, Muhammad hidup nomaden bersama Bani Sa’d di gurun Arab selama empat tahun.
Ternak kambing Halimah menjadi gemuk-gemuk dan susunya pun bertambah,
Pada usia 5 bulan ia sudah pandai berjalan, usia 9 bulan ia sudah mampu berbicara dan pada usia 2 tahun ia sudah bisa dilepas bersama anak-anak Halimah yang lain untuk menggembala kambing.
Abdul Muthalib, kakek Muhammad menuturkan bahwa berhala yang ada di Ka’bah tiba-tiba terjatuh dalam keadaan bersujud saat kelahiran Muhammad. Ia juga menuturkan bahwa ia mendengar dinding Ka’bah berbicara, “Nabi yang dipilih telah lahir, yang akan menghancurkan orang-orang kafir, dan membersihkan dariku dari beberapa patung berhala ini, kemudian memerintahkan untuknya kepada Zat Yang Merajai Seluruh Alam Ini.”
Ketika Muhammad berusia empat tahun, ia pernah dibedah perutnya oleh dua orang berbaju putih yang terakhir diketahui sebagai malaikat. Peristiwa itu terjadi di ketika Muhammad sedang bermain dengan anak-anak Bani Sa’d dari suku Badui. Setelah kejadian itu, Muhammad dikembalikan oleh Halimah kepada Aminah. Sirah Nabawiyyah, memberikan gambaran detai bahwa kedua orang itu, “membelah dadanya, mengambil jantungnya, dan membukanya untuk mengelurkan darah kotor darinya. Lalu mereka mencuci jantung dan dadanya dengan salju.” Peristiwa seperti itu juga terulang 50 tahun kemudian saat Muhammad diIsra’kan ke Yerusalem lalu ke Sidratul Muntaha dari Mekkah.
Dikisahkan pula pada masa kecil Muhammad, ia telah dibimbing oleh Allah. Hal itu mulai tampak setelah ibu dan kakeknya meninggal. Dikisahkan bahwa Muhammad pernah diajak untuk menghadiri pesta dalam tradisi Jahiliyah, namun dalam perjalanan ke pesta ia merasa lelah dan tidur di jalan sehingga ia tidak mengikuti pesta tersebut.
Remaja
Pendeta Bahira menuturkan bahwa ia melihat tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad. Muhammad saat itu berusia 12 tahun sedang beristirahat di wilayah Bushra dari perjalannya untuk berdagang bersama Abu Thalib ke Syiria. Pendeta Bahira menceritakan bahwa kedatangan Muhammad saat itu diiringi dengan gumpalan awan yang menutupinya dari cahaya matahari. Ia juga sempat berdialog dengan Muhammad dan menyaksikan adanya sebuah “stempel kenabian” (tanda kenabian) di kulit punggungnya.
Tanah yang dilalui oleh unta Muhammad diperpendek jaraknya oleh Jibril, sebelah sisi kanan dijaga oleh Israfil dan sisi kirinya dijaga oleh Mikail kemudian mendung menaunginya.
Mukjizat
Berikut adalah mukjizat-mikjizat yang diperolehnya ketika Muhammad telah menerima wahyu ketika ia berusia 40 tahun. Abu Sa’ad an-Nisaburi menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Kitabu Syarafil Musthafa, bahwa kekhususan Muhammad berjumlah enam puluh. Sebagian ulama menyebutkan bahwa Nabi saw. telah dianugerahi tiga ribu mukjizat dan kekhususan. Sedangkan di dalam Al-Quran itu sendiri terdapat sekitar enam puluh ribu mukjizat.
Fisik
Dapat melihat dengan jelas dalam keadaan gelap.
Wajah Muhammad memancarkan cahaya dikegelapan pada waktu sahur.
Dua Sahabat Muhammad dibimbing oleh dua cahaya, setelah bertemunya.
Peluh yang keluar dari tubuh Muhammad memiliki bau harum, jika Muhammad berjabat tangan dengan seseorang maka aroma harum itu akan membekas selama beberapa hari ditangan orang tersebut.
Tubuh Muhammad memancarkan petir ketika hendak di bunuh oleh Syaibah bin ‘Utsman pada Perang Hunain.
Muhammad yang sanggup menghancurkan batu besar dengan tiga kali pukulan, dikala menjelang Perang Khandaq, padahal pada saat itu Muhammad belum makan selama 3 hari.
Muhammad sanggup merubuhkan Rukanah al-Mutthalibi bin Abdu Yazid, seorang pendekar pegulat kekar Kota Mekkah, hanya dengan dorongan saja.
Do’a
Mendo’akan kedua mantan menantunya (Uthbah dan Uthaibah) dimakan binatang buas, setelah mereka berkata kasar kepada Muhammad.
Mendoakan untuk menumbuhkan gigi salah seorang sahabatnya bernama Sabiqah yang rontok sewaktu perang.
Mendoakan Anas bin Malik dengan banyak harta dan anak.
Mendoakan supaya Kerajaan Kisra hancur, kemudian doa tersebut dikabulkan.
Mendoakan Ibnu Abbas menjadi orang yang faqih dalam agama Islam.
Kharisma dan kewibawaan
Tatapan mata membuat Umar bin Al-Khaththab dan Abu Jahm lari terbirit-birit, ketika mereka berencana untuk membunuh Muhammad pada malam hari.
Tatapan mata yang menggetarkan Ghaurats bin Harits, yaitu seorang musuh yang pernah menghunus pedang kearah leher Muhammad.
Menjadikan tangan Abu Jahal kaku.
Jin yang bernama Muhayr bin Habbar membantu dakwah Muhammad, kemudian jin itu diganti namanya oleh Muhammad menjadi Abdullah bin Abhar.
Menghilang, menidurkan dan mengalahkan musuh
Menghilang saat akan dibunuh oleh utusan Amr bin at-Thufail dan Ibad bin Qays utusan dari Bani Amr pada tahun 9 Hijriah atau Tahun Utusan
Menghilang saat akan dilempari batu oleh Ummu Jamil, bibi Muhammad ketika ia duduk di sekitar Ka’bah dengan Abu Bakar.
Menghilang saat akan dibunuh Abu Jahal dimana saat itu ia sedang salat.
Menidurkan 10 pemuda Mekkah yang berencana membunuhnya dengan taburan pasir. Keluarnya beliau melalui orang-orang yang menunggunya di pintu rumahnya untuk membunuhnya.
Melemparkan segenggam tanah ke arah musuh sehingga mereka dapat dikalahkan pada Perang Hunain.
Fenomena Alam
Menghentikan gempa yang terjadi di Mekkah dan Madinah, dengan cara menghentakkan kakinya dan memerintahkan bukit supaya tenang.
Menurunkan hujan dan meredakan banjir saat musim kemarau tahun 6 Hijriah di Madinah yang saat itu mengalami musim kemarau.
Berbicara dengan gunung untuk mengeluarkan air bagi Uqa’il bin Abi Thalib yang kehausan.
Menahan matahari tenggelam.
Membelah bulan dua kali untuk membuktikan kenabiannya pada penduduk Mekkah.
Bumi menelan seorang Quraisy yang hendak membunuh Muhammad dan Abu Bakar pada saat hijrah.
Makanan dan minuman
Paha kambing yang telah diracuni berbicara kepada Muhammad setelah terjadi Perang Khaibar.
Makanan yang di makan oleh Muhammad mengagungkan Nama Allah.
Makanan sedikit yang bisa dimakan sebanyak 800 orang pada Perang Khandaq.
Roti sedikit cukup untuk orang banyak.
Sepotong hati kambing cukup untuk 130 orang.
Makanan yang dimakan tidak berkurang justru bertambah tiga kali lipat.
Menjadikan beras merah sebanyak setengah kwintal yang diberikan kepada orang Badui Arab tetap utuh tidak berkurang selama berhari-hari.
Ikan al Anbar menjadi hidangan bagi 300 pasukan Muhammad.
Menjadikan minyak samin Ummu Malik tetap utuh tidak berkurang walau telah diberikan kepada Muhammad.
Air memancar dari sela-sela jari. Kemudian air itu untuk berwudhu 300 orang sahabat hanya dengan semangkuk air.
Wadah yang selalu penuh dengan air, walau sudah dituangkan hingga habis.
Mengeluarkan air dari sumur yang ada ditengah gurun pasir, ketika Khalid bin walid pada saat itu masih menjadi musuhnya.
Mengeluarkan mata air baru untuk pamannya Abu Thalib yang sedang kehausan.
Semangkuk susu yang bisa dibagi-bagikan kepada beberapa orang-orang Shuffah, Abu Hurayrah dan Muhammad.
Susu dan kencing unta bisa menyembuhkan penyakit orang Urainah.
Bayi, hewan, tumbuhan dan benda mati
Seorang bayi berumur satu hari bersaksi atas kerasulan Muhammad.
Bayi berumur 2 tahun memberi salam kepada Muhammad.
Persaksian seekor srigala, biawak dan kadal terhadap kerasulan Muhammad.
Seekor kijang berbicara kepada Muhammad.
Berbicara dengan beberapa ekor unta.
Unta besar yang melindungi Muhammad dari kejahatan Abu Jahal.
Seekor burung mengadu kepada Muhammad tentang kehilangan anaknya.
Pohon kurma dapat berbuah dengan seketika.
Batang pohon kurma meratap kepada Muhammad.
Sebuah tandan kurma yang bercahaya diberikan kepada Qatadah bin Nu’man sebagai obor penerang jalannya pulang.
Pohon menjadi saksi dan dibuat berbicara kepada Muhammad dan orang dusun (Arab Badui).
Memerintahkan pohon untuk menjadi penghalang ketika Muhammad hendak buang hajat pada suatu perjalanan.
Batang kayu yang kering menjadi hijau kembali ditangannya.
Permadani yang besaksi atas kerasulan Muhammad atas permintaan Malik bin as-Sayf.
Mimbar menangis setelah mendengar bacaan ayat-ayat Allah.
Batu, pohon dan gunung memberi salam kepada Muhammad.
Batu kerikil bertasbih ditelapak tangan Muhammad.
Memanggil batu agar menyeberangi sungai dan mengapung, menuju kearah Muhammad dan Ikrimah bin Abu Jahal.
Berhala-berhala runtuh dengan hanya ditunjuk oleh Muhammad.
Memberinya sebatang kayu yang berubah menjadi pedang kepada Ukasyah bin Mihsan, ketika pedangnya telah patah dalam sebuah pertempuran.
Berbicara dengan gilingan tepung Fatimah yang takut dijadikan batu-batu neraka.
Merubah emas hadiah raja Habib bin Malik menjadi pasir di Gunung Abi Qubaisy.
Memerintahkan gilingan tepung untuk berputar dengan sendirinya.
Secara tiba-tiba ada sarang laba-laba, dua ekor burung yang sedang mengeramkan telur dan cabang-cabang pohon yang terkulai menutupi mulut gua di Gunung Thur, sewaktu Muhammad dan Abu Bakar bersembunyi dari kejaran orang Quraisy.
Menyembuhkan
Menyembuhkan betis Ibnu al-Hakam yang terputus pada Perang Badar, kemudian Muhammad meniupnya, lalu sembuh seketika tanpa meresakan sakit sedikit pun.
Menyembuhkan mata Qatadah tergantung di pipinya yang terluka pada Perang Uhud, kemudian oleh Muhammad mata tersebut dimasukkan kembali dan menjadi lebih indah dari sebelumnya.
Menyembuhkan daya ingat Abu Hurayrah yang pelupa.
Menyembuhkan penyakit mata Ali bin Abi Thalib saat pemilihan pembawa bendera pemimpin dalam Perang Khaibar.
Menyembuhkan luka gigitan ular yang diderita Abu Bakar dengan ludahnya saat bersembunyi di Gua Hira (dalam kisah lain dikatakan Gua Tsur) dari pengejaran penduduk Mekah.
Menyembuhkan luka bakar ditubuh anak kecil yang bernama Muhammad bin Hathib dengan ludahnya.
Menyembuhkan luka bakar Amar bin Yasir yang telah dibakar oleh orang-orang kafir.
Menyembuhkan anak yang bisu sejak lahir, sehingga bisa berbicara.
Menyembuhkan mata ayah Fudayk yang putih semua dan buta.
Air seni Muhammad pernah terminum oleh pembantunya yang bernama Ummu Aiman, sehingga menyembuhkan sakit perut pembantunya.
Menyembuhkan tangan wanita yang lumpuh dengan tongkatnya.
Menyembuhkan penyakit kusta istri Mu’adz bin Afra’ dengan tongkatnya.
Menyambung tangan orang Badui yang putus setelah dipotong oleh dirinya sendiri sehabis menampar Muhammad.
Menyembuhkan putri raja yg cacat tanpa tangan & kaki.
Mengeluarkan susu dan menyembuhkan penyakit pada domba milik Ummu Ma’bad.
Menghidupkan orang mati
Menghidupkan anak perempuan yang telah mati lama dikuburannya.
Hal ghaib dan Ru’yah
Mendapatkan bantuan dari Malaikat Jundallah ketika dalam Perang Badar.
Mengetahui kejadian yang tidak dilihat olehnya.
Mengetahui apa yang telah terjadi, sedang terjadi, yang akan terjadi.
Sanggup melihat dibalik punggungnya seperti melihat dari depan.
Sanggup melihat dan mendengar apa yang ada dilangit dan bumi.
Sanggup mengetahui isi hati sahabat dan lawannya.
Mengetahui yang terjadi di dalam kubur.
Mengetahui ada seorang Yahudi yang sedang disiksa dalam kuburnya.
Meramalkan seorang istrinya ada yang akan menunggangi unta merah, dan disekitarnya ada banyak anjing yang menggonggong dan orang tewas. Hal itu terbukti pada Aisyah pada saat Perang Jamal di wilayah Hawwab yang mengalami kejadian yang diramalkan Muhammad.
Meramalkan istrinya yang paling rajin bersedekah akan meninggal tidak lama setelahnya dan terbukti dengan meninggalnya Zainab yang dikenal rajin bersedekah tidak lama setelah kematian Muhammad.
Meramalkan Abdullah bin Abbas akan menjadi “bapak para khalifah” yang terbukti pada keturunah Abdullah bin Abbas yang menjadi raja-raja kekhalifahan Abbasiyah selama 500 tahun.
Meramalkan umatnya akan terpecah belah menjadi 73 golongan.
Mengetahui nasib cucu-cucunya dikemudian hari, seperti nasib Hasan yang akan bermusuhan dengan Mua’wiyyah bin Abu Sufyan beserta keturunannya. Nasib Husain yang akan dibantai tentara Yazid, anak lelaki Mua’wiyyah disebuah Padang Karbala.
Mengetahui akan adanya Piagam Pemboikotan oleh tokoh-tokoh Quraisy.
Mukjizat terbesar
Isra dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu Mi’raj dari Baitul Maqdis ke Sidratul Muntaha, untuk menerima perintah salat dalam waktu tidak sampai satu malam.
Menerima firman Tuhan melalui wahyu yang kemudian dijadikan satu bundel dengan nama Al-Qur’an.
Mengalami fisik terluka dan sakit
Dari kesemua mukjizat yang dimilikinya, ia pernah mengalami sakit seperti halnya manusia pada umumnya. Keadaan-keadaan yang dialami fisik nabi Muhammad seperti terluka karena pukulan, sabetan pedang bahkan rasa sakit akibat demam sama seperti apa yang sering dialami oleh fisik manusia biasa.
Dalam sejarah Islam, beberapa kali Muhammad terluka dan mengalami kesakitan akibat peperangan dengan musuhnya, di antaranya ketika terjadinya Perang Uhud, dalam kondisi yang sangat kritis itu, ‘Utbah bin Abi Waqqash melempar Muhammad dengan batu sehingga ia terjatuh, mengakibatkan gigi seri bawah kanan terkena dan juga melukai bibir bawahnya.
Kemudian Abdullah bin Syihab Al Zuhry tiba-tiba mendekati nabi Muhammad dan memukul hingga keningnya terluka, tidak hanya itu saja datang pula Abdullah bin Qami’ah seorang penunggang kuda mengayunkan pedang ke bahu nabi Muhammad dengan pukulan yang keras, pukulan pedang itu tidak sampai menembus dan merusak baju besi yang ia kenakan.
Lalu kembali Abdullah bin Syihab Al Zuhry memukul di bagian tulang pipi Muhammad hingga ada dua keping lingkaran rantai topi besi yang terlepas menembus pipi Muhammad dan akibat pukulan pedang itu ia mengalami kesakitan selama sebulan.
Peristiwa lain yang dialami oleh nabi Muhammad, bahwa ia-pun mengalami sakit demam, bahkan menurut hadits dikisahkan demamnya lebih parah, melebihi demam yang dialami dua orang dewasa. Sebagaimana yang pernah diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud.
Apa yang dialami oleh nabi Muhammad seperti yang dikisahkan diatas, menunjukkan bahwa ia juga mengalami keadaan yang sama seperti manusia pada umumnya, sesuai dengan fitrah sebagai manusia biasa.
Referensi
^ Abu Zahra (1990)
^ Hadits riwayat Muttafaq ‘alaih dengan lafal Muslim
^ Umar bin Sawad mengatakan bahwa Imam Syafi’i berkata kepadanya, “Apa yang Allah berikan kepada para nabi maka hal itu pun diberikan kepada Nabi Muhammad ...”
^ Perbedaan Mukjizat, Irhasat dan Khawariq di www.Scribd.com
^ Ibnu Hisyam, Al-Sirah Al-Nabawiyyah, 1: 293. Makna dari nama Muhammad adalah "Orang yang sering dipuji" atau "Orang yang layak dipuji."
^ Ramadan (2007). hal 34
^ Bihar Al-Anwar, XV, Bab 3, ms 231-248.
^ a b c Beberapa irhasat (petanda-petanda) kebangkitan seorang rasul telah berlaku beberapa ketika, sebelum kelahiran rasulullah, di antaranya runtuhan empat belas anjung dewan Kisra Parsi, terpadamnya api yang disembah penganut agama majusi, robohnya gereja-gereja di sekitar Romawi yang sebelum ini penuh sesak dengan para pengunjung, danau dan sawah mengering. (Kisah ini diriwayatkan oleh al- Baihaqi).
^ Ibnu Sa'd meriwayatkan bahwa ibu rasulullah menceritakan: " Ketika ku melahirkannya, satu cahaya telah keluar dari farajku, menerangi mahligai-mahligai di negeri Syam", periwayatannya hampir sama dengan apa yang diriwayatkan oleh al-Irbadh bin Sariah.
^ Rasulullah bersabda: Di antara kemuliaan yang diberikan Allah kepadaku adalah, aku dilahirkan dalam keadaan sunah dikhitan, karena itu tidak ada orang yang melihat aurat/kemaluanku. (HR. al- Thabrani, Abu Nuaym, al Khatib dan ibn Asakir) (diriwayatkan dari Ibn Abbas, Ibn Umar, Anas, Abu Hurairah. Menurut Diya^ al Maqdisi, hadits ini shahih. Al Hakim selain menilai shahih, juga mengatakan mutawatir. Lihat al Khasa^is al kubra, Jlid.1, hal. 90-91)
^ Kisah dari Ibnu Adiy dan Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas, al Dhiya al Maqdisi dari Abbas Ibnu Abdul Muthalib dan Ibnu Asakir dari Ibnu Umar bahwa rasulullah lahir dalam keadaan tali pusar sudah putus. (Hadist ini tidak sepopuler dan sekuat hadits yang menceritakan kalau beliau terlahir dalam keadaan sunah dikhitan)
^ Kauma (2000), hal 42
^ Ramadan (2007). hal 35
^ "Halimah kemudian mengambil Muhammad dan dibawanya pergi bersama2 dgn teman2nya ke pedalaman. Dia bercerita, bahwa sejak diambilnya anak itu, ia merasa mendapat berkah. Ternak kambingnya gemuk2 dan susunya pun bertambah. Tuhan telah memberkati semua yg ada padanya." Sejarah Hidup Muhammad, karangan Muhammad Husain Haekal, bab III, Muhammad: Dari Kelahiran sampai Perkawinannya, hal 57.
^ Kauma (2000), hal 43
^ Menurut pendapat mayoritas pakar sejarah, saat itu Muhammad berusia empat atau lima tahun. Namun, Ibnu Ishaq berpendapat bahwa usia Muhammad saat itu adalah tiga tahun
^ Ramadan (2007). hal 42
^ Ibnu Hisyam, Al-Sirah Al-Nabawiyyah, 1: 302.
^ Ramadan (2007), hal 43
^ Ramadan (2007). hal 46
^ Ibnu Hisyam, Al-Sirah Al-Nabawiyyah, 1: 319 : Ibnu Hisyam dalam bukunya menuturkan bahwa "Stempel Kenabian" adalah tanda yang terdapat pada setiap nabi yang tertulis dalam kitab Pendeta Bahira
^ Dalam kitab as-Sab'iyyatun fi Mawadhil Bariyyat. Kejadian ini berlangsung selama perjalanan dari Syiria ke pulang ke Mekkah, ketika Muhammad diperintahkan Maysarah membawakan suratnya kepada Khadijah saat perjalanan masih 7 hari dari Mekkah. Namun, Muhammad sudah sampai di rumah Khadijah tidak sampai satu hari. Allah memerintahkan pada malaikat Jibril, Mikail, dan mendung untuk membantu Muhammad. Jibril diperintahkan untuk melipat tanah yang dilalui unta Muhammad dan menjaga sisi kanannya sedangkan Mikail diperintahkan menjaga di sisi kirinya dan mendung diperintahkan menaungi Muhammad. Kauma (2000), hal 90-91
^ Nabi Muhammad Pulang Ke Makkah.
^ Books.Google.com Benarkah Nabi Muhammad & Umatnya Lebih Istimewa hal 39 By Al-Imam Al Hafidz Ahmad bin Muhammad Al Qasthalani. (Lihat Syahru Mawahibil Laduniyyah, V/206)
^ Diriwayatkan oleh Ibn Adiy, al Baihaqy dan Ibnu ‘Asakir dari ‘Aisyah mengisahkan “bahwa rasululloh dapat melihat dalam keadaan gelap maupun terang”(lihat Al-Khasa’is al-Kubra Karya al-Suyuti jilid1, hal.104)
^ Aisyah berkata bahwa: "Ketika aku sedang menjahit baju pada waktu sahur (sebelum subuh) maka jatuhlah jarum dari tanganku, kebetulan lampu pun padam, lalu masuklah rasulullah. Ketika itu juga aku dapat mengutip jarum itu kerana cahaya wajahnya, lalu aku berkata, "Ya rasulullah alangkah bercahayanya wajahmu! Seterusnya aku bertanya: "Siapakah yang tidak akan melihatmu pada hari kiamat?" Jawab rasulullah : "Orang yang bakhil." Aku bertanya lagi: "Siapakah orang yang bakhil itu?" Jawab baginda: "Orang yang ketika disebut namaku di depannya, dia tidak mengucap shalawat ke atasku."
^ Diriwayatkan oleh Anas bin Malik: Ada dua orang sahabat nabi meninggalkan nabi . Ditengah malam yang gelap gulita keduanya berjalan dengan ada dua sinar yang menerangi perjalanan keduanya yang ada di depannya. Tatkala keduanya berpisah diperempatan jalan, masing-masing setiap orang ditemani sebuah sinar yang membimbing mereka pulang ke rumah." (Sahih Bukhari, Juz 1, Buku8, no 454).
^ Dari Anas bin Malik: Nabi biasa memasuki rumah Ummu Sulaim dan tidur di atas kasurnya sedangkan Ummu Sulaim sedang pergi. Anas berkata: "Pada suatu hari rasulullah datang dan tidur di atas kasur Ummu Sulaim, kemudian Ummu sulaim dipanggil dan dikatakan padanya: Ini adalah nabi tidur di rumahmu dan di atas kasurmu. Anas berkata : Ummu Sulaim datang dan nabi sedang berkeringat, lalu keringatnya tersebut dikumpulkan di atas sepotong kulit kemudian Ummu Sulaim membuka talinya dan mulai meyerap keringat tersebut lalu memerasnya ke dalam bejana, maka nabi kaget dan berkata: Apa yang kamu lakukan Ummu Sulaim? Ummu Sulaim berkata: Wahai rasulullah kami mengharapkan berkahnya bagi anak-anak kami" Beliau berkata: Engkau benar. (HR Muslim 4/1815)
^ Dikisahkan oleh Abu Juhaifah.
^ Diriwayatkan Jabir (Hadits sahih Bukhari,Volume 5, Book 59, Number 427).
^ Ibnu Hisyam, As-Sirah an-Nabawiyyah, part 1, page 391.
^ Diriwayatkan oleh 'Abdullah: "Dalam pandangan kami mukjizat adalah anugerah Allah, tetapi dalam pandangan kalian mukjizat adalah peringatan. Suatu ketika kami menyertai rasulullah dalam sebuah perjalanan dan kami nyaris kehabisan air. Nabi bersabda: "Bawalah kemari air yang tersisa!" orang-orang membawa kantung yang berisi sedikit air. Nabi memasukkan telapak tangannya kedalam kantung itu dan berkata, "Mendekatlah pada air yang diberkahi dan ini berkah dari Allah." Aku melihat air memancar dari sela-sela jemari tangan rasulullah ." (Sahih Bukhari, juz 5 no 779).
^ Diriwayatkan oleh Anas bin Malik: "Semangkuk air dibawa kehadapan nabi di Al Zawra. Nabi memasukkan kedua telapak tangannya kedalam mangkok itu dan air memancar dari jari-jemarinya. Semua orang berwudhu dengan air itu. Qatadah berkata kepada Anas, "Berapa orang yang hadir pada waktu itu?" Anas menjawab, "Tiga ratus orang atau mendekati tiga ratus orang." (Sahih Bukhari, juz 4 no 772). Lihat juga: (Sahih Bukhari juz 4 no 777) (Sahih Bukhari juz 1 no 340)
^ Hadits riwayat Muslim No.4224, (Sahih Muslim, Book 030, no 5656; Sahih Muslim, Book 030, no 5657; Sahih Muslim Book 030, no 5658; Sahih Muslim, Book 030, no 5659)
^ Mu'adz bin Jabal menceritakan: Membuat Oase dari air jari-jemari Nabi (Sahih Muslim, Book 030, Number 5662).
^ Uthbah dan Uthaibah pergi kerumah rasulallah dengan membawa kedua putri beliau. Meraka berkata kepada rasul, "Wahai Muhammad! Aku ceraikan putrimu dan aku menjauhi agamamu dan aku tidak akan mengikutimu selama-lamanya!" Melihat kelakuan mantan menantunya yang tidak sopan itu beliau kemudian berdoa, "Semoga mereka mati dengan cara dimakan binatang buas."
^ Diriwayatkan daripada Anas daripada Ummu Sulaim katanya: Wahai rasulullah! Aku menjadikan Anas sebagai khadammu, tolonglah berdoa untuknya. rasulullah pun berdoa: Ya Allah, banyakkanlah harta dan anaknya dan berkatilah apa yang diberikan kepadanya. Berkata Anas: "Demi Allah, harta bendaku memang banyak dan anak begitu juga anak dari anakku memang banyak sekali dan sekarang sudah berjumlah lebih dari 100 orang. (Hadits sahih Bukhari, Muslim, kitab kelebihan para sahabat).
^ a b Shahih Al-Bukhari dan Muslim.
^ "Aku dan Abu Jahm pernah berkomplot untuk membunuh rasulallah . Maka aku atur rencana jahat itu bersama Abu Jahm, dan kami sepakati pembunuhan dilaksanakan pada malam hari. Pada suatu malam, berangkatlah kami menuju rumah rasulallah . Setelah mendengar ketokan kami, pintu segera dibuka oleh beliau sambil membaca surah al-Haqqah. Rasulallah menatap kami dengan tajam, tiba-tiba Abu Jahm memukul lenganku seraya berkata, 'Selamatkanlah dirimu dengan segera.' Akhirnya kami berdua lari terbirit-birit." (Dikisahkan oleh Umar bin al-Khaththab). Peristiwa yang dialami oleh Umar tersebut termasuk salah satu perkara yang menyebabkan dirinya masuk Islam. 50 mukjizat Rasulullah oleh Fuad Kauma, hal. 13-15.
^ Hadits riwayat Imam Bukhari.
^ Ibnu Jarir mengetengahkan dari Ikrimah dan Yazid bin Abu Ziyad, sedangkan lafal hadis adalah kepunyaannya (Ibnu Jarir). Dikisahkan dalam hadis ini bahwa tatkala nabi . keluar ditemani oleh Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, Thalhah dan Abdurrahman bin Auf hingga mereka sampai kepada Kaab bin Asyraf dan orang-orang Yahudi Bani Nadhir. Nabi meminta bantuan mereka tentang aqilah yang menjadi tanggungannya. Kemudian mereka berkata, "Baiklah silakan duduk terlebih dahulu, kami akan menjamu engkau, kemudian kami akan mengabulkan apa yang engkau pinta." Kemudian nabi . duduk; akan tetapi Hay bin Akhtab berkata kepada para sahabatnya, "Sekarang kamu belum pernah melihat nabi lebih dekat dari kali ini, nah sekarang lemparilah dia dengan batu dan bunuhlah ia, maka kamu tidak akan melihat kejahatan untuk selamanya." Kemudian mereka mengambil sebuah batu lumpang yang besar untuk mereka lemparkan kepada beliau, akan tetapi Allah melumpuhkan tangan mereka sehingga tidak bisa mengangkat batu lumpang itu hingga malaikat Jibril datang dan membawa nabi dari tempat itu. Setelah itu turunlah ayat, "Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kamu akan nikmat Allah (yang diberikan-Nya) kepadamu, di waktu suatu kaum bermaksud hendak memanjangkan tangannya kepadamu..." (Q.S. Al-Maidah 11)
^ Kauma (2000), hal 23-25
^ Ibid, hal 185-187
^ Ibid, hal 28
^ Kesaksian lain dikemukakan oleh Abu Dzar, juga sahabat nabi. Ia menceritakan, “Kami bersama rasulullah dalam Perang Hunain, dan aku bersua dengan rasulullah yang mengendarai baghalnya. Ketika pasukan musuh mengepung rasulullah, beliau turun dari baghalnya, kemudian mengambil segenggam pasir, lalu menaburkannya ke wajah mereka seraya berdoa, ‘Semoga wajah mereka semua kelilipan olehnya.’ Maka tiada seorang pun di antara mereka melainkan matanya kemasukan pasir dari genggaman itu hingga akhirnya mereka pun lari tunggang langgang.” (HR Muslim)
^ Hakim bin Hizam, yang pada waktu itu masih di pihak musuh Islam, namun setelah kejadian ini ia masuk Islam, menceritakan, “Ketika Perang Badar terjadi, rasulullah mengambil segenggam pasir, lalu menghadapi kami dan melemparkan pasir itu kepada kami seraya mengucap, ‘Semoga wajah mereka semua kelilipan olehnya.’ Akhirnya, kami kalah dalam peperangan itu, dan Allah menurunkan firman-Nya, ‘...dan bukan kamu (Muhammad) yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allahlah yang melempar’ (Al-Anfal 8: 17) (HR Thabarani dan Al-Haitsami)
^ Gempa pertama di Mekkah, Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Kuzaimah, ad-Daruquthni, dan lainnya dari Utsman bin Affan bahwa dia berkata, “Apakah kalian tahu rasulullah pernah berada di atas Gunung Tsabir di Mekkah. Bersama beliau; Abu Bakar, Umar dan saya. Tiba-tiba gunung berguncang hingga bebatuannya berjatuhan. Maka rasulullah menghentakkan kakinya dan berkata: Tenanglah Tsabir! Yang ada di atasmu tidak lain kecuali nabi, Shiddiq dan dua orang Syahid.” (Hadits riwayat Tirmidzi, Ibnu Kuzaimah, ad-Daruquthni, dan lainnya)
^ Gempa kedua di Madinah, hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik, dia berkata: “Nabi naik ke Uhud bersamanya Abu Bakar, Umar dan Utsman. Tiba-tiba gunung berguncang. Maka nabi menghentakkan kakinya dan berkata: Tenanglah Uhud! Yang ada di atasmu tiada lain kecuali nabi, Shiddiq dan dua orang syahid.” Di antara pelajaran besar dalam dua riwayat di atas bahwa ternyata gunung tidak layak berguncang saat ada 4 manusia terbaik ada di atasnya. Nabi harus menghentakkan kaki dan mengeluarkan perintah kepada gunung untuk menghentikan guncangan tersebut. (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)
^ Diriwayatkan oleh Anas bin Malik. (Sahih Bukhari, Volumn 002, Bukukan 017, Hadith Nomor;Jumlah 143).
^ Diriwayatkan oleh Anas: Pernah lama Madinah tidak turun hujan, sehingga terjadilah kekeringan yang bersangatan. Pada suatu hari Jumat ketika rasulullah sedang berkotbah Jumat, lalu berdirilah seorang Badui dan berkata: "Ya rasulullah, telah rusak harta benda dan lapar segenap keluarga, doakanlah kepada Allah agar diturunkan hujan atas kita. Berkata Anas: Mendengar permintaan badui tersebut, rasulullah mengangkat kedua tangannya ke langit (berdoa). Sedang langit ketika itu bersih, tidak ada awan sedikitpun. Tiba-tiba berdatanganlah awan tebal sebesar-besar gunung. Sebelum rasulullah turun dari mimbarnya, hujan turun dengan selebat-lebatnya, sehingga rasulullah sendiri kehujanan, air mengalir melalui jenggot Beliau. Hujan tidak berhenti sampai Jumat yang berikutnya, sehingga kota Madinah mengalami banjir besar, rumah-rumah sama terbenam. Maka datang Orang Badui berkata kepada rasulullah , Ya rasulullah, sudah tenggelam rumah-rumah, karam segala harta benda. Berdoalah kepada Allah agar hujan diberhentikan di atas kota Madinah ini, agar hujan dialihkan ketempat yang lain yang masih kering. Rasulullah kemudian menengadahkan kedua tangannya ke langit berdoa: Allahuma Hawaaliinaa Wa laa Alainaa (Artinya: Ya Allah turunkanlah hujan ditempat-tempat yang ada disekitar kami, jangan atas kami). Berkata Anas: Diwaktu berdoa itu rasulullah menunjuk dengan telunjuk beliau kepada awan-awan yang dilangit itu, seakan-akan Beliau mengisyaratkan daerah-daerah mana yang harus didatangi. Baru saja rasulullah menunjuk begitu berhentilah hujan di atas kota Madinah. (Sahih Bukhari, juz 8 no 115).
^ Peristiwa tertahannya matahari tenggelam tidak pernah terjadi kecuali satu atau dua kali saja. Sebagaiman dikisah oleh Abdullah ibn Mas^ud, ia Berkata: "Kami bersama rasulullah dalam satu peperangan, sampai akhirnya merasa kelelahan, hingga nampak wajah yang pucat dan lesu pada pasukan kaum muslimin dan wajah gembira pada kelompok munafik." Setelah melihat kondisi seperti ini Beliau berkata: "Demi Allah, matahari tidak akan tenggelam sampai kalian ke daerah Ruzaq." Utsman tahu bahwa Allah dan rasul-Nya tidak bohong, Beliau lalu membeli 14 ekor unta sekaligus makanannya. 9 ekor di antaranya diberikan kepada nabi , wajah kaum muslimin langsung berseri-seri, sebaliknya wajah kaum munafik merunyam. Lalu rasulullah mengangkat tangannya sampai terlihat putih ketiaknya.Beliau berdoa mendoakan kebaikan untuk Utsman. (Hadits riwayat al Baihaqy) (lihat Mu^jam Kabir karya al Tabarani, hadist no: 7255). Kisah lainnya adalah sebagai berikut Tercegahnya matahari dari terbenam. Waktu beliau melakukan perjalanan pulang dari Isra’, beliau berjumpa dengan rombongan kafilah; dan ini diberitahukan kepada orang-orang musyrik bahwa rombongan kaiilah itu akan tiba pada hari anu. Tetapi ketika hari yang disebutkan beliau itu tiba, rombongan tersebut masih juga belum datang, padahal matahari sudah hampir tenggelam. Maka dengan izin Allah, matahari itu bertahan, hingga akhirnya rombongan kalilah yang disebutkan oleh beliau itu datang. Matahari kembali muncul sesudah tenggelam. Peristiwa ini terjadi berkata doa nabi . untuk Ali bin Abi Thalib agar Ali dapat menunaikan salat Ashar pada waktunya.
^ "Telah hampir saat (qiamat) dan telah terbelah bulan." (Quran, 54:1). Berita tentang terbelahnya bulan pada zaman nabi banyak diriwayatkan oleh para Shahabat, sehingga hadis tentang terbelahnya bulan adalah hadis Muthawatir. Diriwayatkan oleh Abdullah bin Masud: "Pada masa hidup nabi , bulan terbelah dua dan melihat ini nabi bersabda: "Saksikanlah!" (Sahih Bukhari, juz 4 no 830). Diriwayatkan oleh Anas: "Ketika orang-orang Mekah meminta rasulullah untuk menunjukkan mukjizat, maka nabi menunjukkan bulan yang terbelah." (Sahih Bukhari, juz 4 no 831). Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas: "Bulan terbelah menjadi dua pada masa hidup nabi ." (Sahih Bukhari, juz 4 no 832). Diriwayatkan oleh Anas bin Malik: "Orang-orang Mekah meminta nabi untuk menunjukkan sebuah mukjizat. Maka Beliau menunjukkan bulan yang terbelah menjadi dua bagian, sehingga gunung Hira' itu dapat mereka lihat di antara dua belahannya."(Sahih Bukhari, juz 5 no 208). Diriwayatkan oleh 'Abdullah: "Diwaktu kami bersama-sama rasulullah di Mina, maka terbelah bulan, lalu sebelahnya berlindung dibelakang gunung, maka sabda rasulullah : "Saksikanlah! " Saksikanlah!" (Sahih Bukhari, juz 5 no 209). Diriwayatkan oleh 'Abdullah bin 'Abbas: "Pada masa hidup nabi bulan terbelah menjadi dua." (Sahih Bukhari, juz 5 no 210). Diriwayatkan oleh 'Abdullah: "Bulan terbelah menjadi dua." (Sahih Bukhari, juz 5 no 211). Lihat juga di:(Sahih Bukhari, juz 6 no 350) (Sahih Bukhari, juz 6 no 387) (Sahih Bukhari, juz 6 no 388) (Sahih Bukhari, juz 6 no 389) (Sahih Bukhari, juz 6 no 390) (Sahih Bukhari, juz 6 no 391)
^ (Sahih Muslim, Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar juz 039 no 6721) (Sahih Muslim, Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar juz 039 no 6724) (Sahih Muslim, Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar, juz 039 no 6725) (Sahih Muslim, Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar, juz 039 no 6726) (Sahih Muslim, Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar juz 039 no 6728) (Sahih Muslim, Kitab Sifat Al-Qiyamah wa'l Janna wa'n-Nar juz 039 no 6729) (Hadits sahih Muslim, juz 039 no 6730). Hadits riwayat Muslim No.5010, 5013, 5015
^ Wanita Yahudi yang memberi racun di daging kambing bernama Zainab binti Hârits, Dari Ibnu Syihâb, ia mengatakan , “Dahulu Jâbir menceritakan bahwa ada seorang wanita Yahudi dari penduduk Khaibar yang meracuni seekor kambing bakar. Kemudian menghadiahkannya kepada rasulullâh ". Rasulullâh pun mengambil paha kambing itu dan memakannya. Beberapa Sahabat pun juga ikut makan bersama Beliau. Tiba-tiba rasulullâh berkata kepada para Sahabat, "Jangan kalian makan!." Lalu rasulullâh mengutus seseorang untuk memanggil wanita (yang memberi kambing) itu dan wanita itu pun datang. Rasulullâh pun segera bertanya kepadanya, "Apakah kamu telah meracuni kambing ini?" Wanita itu menjawab, "Siapa yang telah memberitahumu?" Rasulullâh menjawab, "Paha kambing ini yang telah mengabariku." Wanita itu berkata, "Ya" (aku telah meracuninya). Rasulullâh bertanya lagi, "Apa yang kamu kehendaki dari perbuatanmu ini?" Wanita itu berkata dalam hati, "Jika dia seorang nabi, makanan pasti itu tidak akan membahayakannya, dan jika dia bukan seorang nabi, maka kami akan selamat dari gangguannya." Selanjutnya rasulullâh memaafkan wanita itu dan tidak menghukumnya. Majalah As-Sunnah Edisi 10/Thn. XIII/Muharram 1431H/Januari 2010M.
^ Diriwayatkan oleh Abdullah: "Sesungguhnya kami mendengar makanan yang dimakan rasulullah mengagungkan nama Allah." (Sahih Bukhari, juz 5 no 779).
^ Diriwayatkan daripada Jabir bin Abdullah katanya: Semasa parit Khandak digali, aku melihat keadaan rasulullah dalam keadaan sangat lapar. Maka akupun segera kembali ke rumahku dan bertanya kepada isteriku, apakah engkau mempunyai sesuatu (makanan)? Kerana aku melihat rasulullah tersangat lapar. Isteriku mengeluarkan sebuah beg yang berisi satu cupak gandum, dan kami mempunyai seekor anak kambing dan beberapa ekor ayam. Aku lalu menyembelihnya, manakala isteriku menumbuk gandum. Kami sama-sama selesai, kemudian aku memotong-motong anak kambing itu dan memasukkannya ke dalam kuali. Apabila aku hendak pergi memberitahu rasulullah , isteriku berpesan: Jangan engkau memalukanku kepada rasulullah dan orang-orang yang bersamanya. Aku kemudiannya menghampiri rasulullah dan berbisik kepada Baginda: Wahai rasulullah! Kami telah menyembelih anak kambing kami dan isteriku pula menumbuk satu cupak gandum yang ada pada kami. Karena itu, kami menjemput baginda dan beberapa orang bersamamu. Tiba-tiba rasulullah berseru: Wahai ahli Khandak! Jabir telah membuat makanan untuk kamu. Maka kamu semua dipersilakan ke rumahnya. Rasulullah kemudian bersabda kepadaku: Jangan engkau turunkan kualimu dan jangan engkau buat roti adonanmu sebelum aku datang. Aku pun datang bersama rasulullah mendahului orang lain. Aku menemui isteriku. Dia mendapatiku lalu berkata: Ini semua adalah karena kamu, aku berkata bahawa aku telah lakukan semua pesananmu itu. Isteriku mengeluarkan adonan roti tersebut, rasulullah meludahinya dan mendoakan keberkatannya. Kemudian Baginda menuju ke kuali kami lalu meludahinya dan mendoakan keberkatannya. Setelah itu Baginda bersabda: Sekarang panggillah pembuat roti untuk membantumu dan cedoklah dari kualimu, tapi jangan engkau turunkannya. Ternyata kaum muslimin yang datang adalah sebanyak seribu orang. Aku bersumpah demi Allah, mereka semua dapat memakannya sehingga kenyang dan pulang semuanya. Sementara itu kuali kami masih mendidih seperti sediakala. Demikian juga dengan adonan roti masih tetap seperti asalnya. Sebagaimana kata Ad-Dahhak: Masih tetap seperti asalnya. (Sahih Bukhari, Muslim, kitab Minuman).
^ Diriwayatkan daripada Anas bin Malik katanya: Abu Talhah telah berkata kepada Ummu Sulaim: Aku mendengar suara rasulullah begitu lemah. Tahulah aku baginda dalam keadaan lapar. Apakah engkau mempunyai sesuatu? Ummu Sulaim menjawab: Ya! Kemudiannya dia menghasilkan beberapa buku roti dari gandum dan setelah itu, mengambil kain tudungnya dan membungkus roti itu dengan separuh kain tudung, lalu disisipkan di bawah bajuku, sedangkan yang separuh lagi diselendangkan kepadaku. Selepas itu pula dia menyuruhku pergi ke tempat rasulullah . Akupun berangkat membawa roti yang dibungkus kain tudung itu. Aku mendapatkan rasulullah yang sedang duduk di dalam masjid bersama orang-ramai dan berada di sisi mereka. Rasulullah bertanya: Abu Talhah yang mengutusmu? Aku menjawab: Ya, benar! Rasulullah bertanya lagi: Untuk makanan? Aku menjawab: Ya! Rasulullah bersabda kepada orang-ramai yang bersama baginda: Bangunlah kamu sekalian! Rasulullah lalu berangkat diiringi para sahabat dan aku berjalan di antara mereka untuk segera memberitahu Abu Talhah. Maka Abu Talhah berkata: Wahai Ummu Sulaim! Rasulullah telah datang bersama orang yang ramai, padahal kita tidak mempunyai makanan yang mencukupi untuk mereka. Dia menjawab: Allah dan rasulNya lebih tahu. Lalu Abu Talhah menjemput rasulullah , dan rasulullah pun masuk bersamanya. Rasulullah bersabda: Bawakan ke sini apa yang ada di sisimu wahai Ummu Sulaim! Ummu Sulaim terus membawa roti tersebut kepada baginda kemudian memerah bekas lemaknya untuk dijadikan lauk dimakan dengan roti. Kemudian rasulullah mendoakan makanan itu. Setelah itu baginda bersabda: Izinkan sepuluh orang masuk! Abu Talhah memanggil sepuluh orang Sahabat. Mereka makan sehingga kenyang kemudian keluar. Rasulullah menyambung: Biarkan sepuluh orang lagi masuk. Sepuluh orang berikutnya pun masuk dan makan sehingga kenyang lalu keluar. Rasulullah kemudian bersabda lagi: Suruhlah sepuluh orang lagi masuk. Demikian berlaku terus-menerus sehingga semua orang dapat makan hingga kenyang, padahal jumlah mereka adalah lebih kurang tujuh puluh atau delapan puluh orang. (Sahih Bukhari, Muslim, kitab Minuman).
^ Diriwayatkan daripada Abdul Rahman bin Abu Bakar bahwa: ketika kami sedang bersama rasulullah dengan jumlah seratus tiga puluh orang. Nabi bertanya : Apakah ada yang mempunyai makanan? ternyata ada sekitar satu sha^ bersama seorang laki-laki, maka makanan itu dijadikan adonan, lalu datanglah seorang musyrik tinggi dengan rambut berantakkan yang membawa domba-domba yang sedang digiring. Apa domba-domba ini untuk dibeli atau diberi? Orang itu menjawab: untuk dijual, maka rasulullah membeli seekor domba, kemudian domba itu dimasak dan rasulullah memerintahkan supaya hati domba itu dipanggang. Abdurrahman berkata: Demi Allah, setiap seratus tiga puluh orang sahabat diberi sepotong dari hati domba itu, jika dia hadir maka diberikannya. Jika tidak hadir maka disimpan bagiannya.Abdurrahman berkata: Daging itu ditempatkan di dua bejana dan kami makan dari keduanya hingga kenyang, dan tersisa daging di dalam dua bejana itu sehingga saya meletakkannya di punggung unta. (Hadits sahih Bukhari, Muslim, kitab Minuman).
^ Diriwayatkan daripada Abdul Rahman bin Abu Bakar katanya Mereka yang disebut Ashaab As-Suffah adalah orang-orang miskin. Rasulullah pernah bersabda suatu ketika: Siapa mempunyai makanan untuk dua orang, dia hendaklah mengajak orang yang ketiga dan sesiapa mempunyai makanan untuk empat orang, dia hendaklah mengajak orang kelima, keenam atau seperti diriwayatkan dalam Hadis lain. Abu Bakar datang dengan tiga orang. Nabi pula pergi dengan sepuluh orang dan Abu Bakar dengan tiga orang yaitu aku, ibu dan bapaku. Tetapi aku tidak pasti adakah dia berkata: Isteriku dan khadamku berada di antara rumah kami dan rumah Abu Bakar. Abdul Rahman berkata lagi: Abu Bakar makan malam bersama nabi dan terus berada di sana sehinggalah waktu Isyak. Selesai sembahyang, dia kembali ke tempat nabi lagi, sehinggalah rasulullah kelihatan mengantuk. Sesudah lewat malam, barulah dia pulang. Isterinya menyusulinya dengan pertanyaan: Apa yang menghalang dirimu untuk pulang menemui tetamumu? Abu Bakar berkata: Bukankah engkau telah menjamu mereka makan malam? Isterinya menjawab: Mereka tidak mau makan sebelum engkau pulang, padahal anak-anak sudah mempersilakan tetapi mereka tetap enggan. Akupun berundur untuk bersembunyi. Lalu terdengar Abu Bakar memanggil: Hai dungu! Diikuti dengan sumpah-serapah. Kemudian dia berkata kepada para tetamunya: Silakan makan! Barangkali makanan ini sudah tidak enak lagi. Kemudian dia bersumpah: Demi Allah, aku tidak akan makan makanan ini selamanya! Abdul Rahman meneruskan ceritanya: Demi Allah, kami tidak mengambil satupun kecuali sisanya bertambah lebih banyak lagi, sehinggalah apabila kami sudah merasa kenyang, makanan itu menjadi bertambah banyak daripada yang sedia ada. Abu Bakar memandangnya ternyata makanan itu tetap seperti sedia atau bahkan lebih banyak lagi. Dia berkata kepada isterinya: Wahai saudara perempuanku! Bani Firas apakah ini? Isterinya menjawab: Tidak! Demi cahaya mataku, sekarang ini makanan tersebut bertambah tiga kali ganda lebih banyak daripada sediakala. Lalu Abu Bakar makan dan berkata: Sumpahku tadi adalah dari syaitan. Dia makan satu suap, kemudian membawa makanan tersebut kepada rasulullah dan membiarkannya di sana hingga pagi hari. Pada waktu itu di antara kami (kaum muslimin) dengan suatu kaum akan dilangsungkan satu perjanjian. Apabila tiba waktunya, kamipun menjadikan dua belas orang sebagai ketua saksi, masing-masing mengepalai beberapa orang. Hanya Allah yang tahu berapa orangkah sebenarnya yang diutuskan bersama mereka. Cuma yang pastinya rasulullah memerintah agar dipanggilkan mereka kesemuanya. Lalu kesemuanya makan dari makanan yang dibawa oleh Abu Bakar atau sebagaimana yang diriwayatkan dalam riwayat yang lain. (Sahih Bukhari, Muslim, Kitab Minuman).
^ Hadits riwayat Muslim.
^ Diceritakan oleh Jabir (Sahih Bukhari,Volume 007, Book 067, Hadith Number 402).
^ Kauma (2000), hal 98-102
^ Imran menceritakan: Wadah air yg penuh air dituangkan sampai habis tetapi tetap penuh kembali membuat sekampung masuk Islam. (Sahih Bukhari, Volume 1, Book 7, Number 340)
^ “HISTORICAL EVENTS OF MAKKAH” Author by Imtiaz Ahmad M. Sc., M. Phil. (London) Nabi Muhammad () menghindar dari Khalid bin Walid menuju tempat yang tidak terdapat air. Beliau menemukan sebuah sumur yang masih ada bekas jejak air di dasarnya. Beliau masukkan sedikit air ke mulut beliau lalu disemburkannya kedalam sumur, lalu beliau minta salah seorang sahabat untuk membidikkan anak panah beliau ke dasar sumur. Para sahabat pun kemudian menyaksikan air memancar dari dasar sumur itu sampai setinggi bibir sumur. Maka rombongan Muslimin pun mengisi penuh tempat-tempat air mereka dan mendirikan salat Dzuhur. Khalid bin Walid berkata kepada pasukannya, “Kita telah menyia-siakan kesempatan emas. Seharusnya tadi kita serang mereka selagi mereka sibuk salat. Kita akan serang mereka di waktu mereka mengerjakan salat berikutnya.” Pada waktu itu Allah (SWT) pun mewahyukan petunjuk-Nya kepada Muslimin perihal tata-cara mendirikan salat.Wallahu'alam bisshawab
———————-
0 comments:
Posting Komentar