Azab Kubur dan Amalan Penyelamatnya
“Aisyah Ra bertanya tentang azab kubur, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam menjawab: Ya, azab kubur pasti ada.” (HR. Bukhari – Dalam
Kitab Al-Janaiz).
“Aisyah Ra meriwayatkan bahawa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
berdoa dalam solatnya, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab
kubur…” (HR. Mutafaqun Alaih).
“Ketika orang-orang yang derhaka kepada Allah tidak mampu menjawab
pertanyaan malaikat, lalu ia dipukul dengan besi… hingga ia menjerit
dengan teriakan yang sangat keras… didengar oleh semua makhluk Allah,
kecuali Jin dan Manusia,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Berikut kisah kejadian nyata tentang siksa kubur yang berlaku di Jazirah Arab. Seorang pemuda yang dikeluarkan dari kuburnya setelah beberapa jam dia dikuburkan. Akibat mengalami azab kubur, pemuda tersebut telah berubah wajah dan jasadnya. Pemuda tersebut merupakan remaja muslim yang meninggal pada usia 18 tahun. seorang pemuda yang rosak akhlak dan agamanya, dan sering melalaikan shalat, hampir tiga (3) jam pemuda tersebut dikuburkan, pihak keluarga meminta kubur tersebut digali semula untuk keperluan tertentu.
Dan apa yang terjadi selepas mayat tersebut dikeluarkan pandangan yang sangat mengaibkan. Rambut yang hitam menjadi putih, dari mulut dan hidung keluar darah yang masih merah pekat, seperti baru mengalami siksaan kubur yang sangat keras seperti ada yang memukul dibahagian belakang kepalanya, dengan wajah seperti diremas dan membeku.
ATTENTION!!
Berikut gambar ekstrim. Mungkin anda tidak sanggup untuk melihatnya. Harap meneruskan!
Bagi seorang muslim ini adalah pengajaran yang sangat-sangat berharga
agar segera memperbaiki hidupnya dengan bertaubat dari dosa-dosa yang
telah dilakukan. Sementara itu sebagai pengajaran dan iktibar untuk
kita.
Sebab-Sebab Siksa Kubur
Ibnu Qoyyim Rahimahullah, dalam kitab Ar-Ruh menyebutkan ada beberapa dosa dan maksiat yang dapat menyebabkan kita disiksa di ALAM KUBUR, diantaranya :
Melalaikan Solat
Membaca al-Quran kemudian melupakannya
Tidak bersuci setelah membuang hadas kecil
Berkata bohong
Tidak membayar zakat
Corak kehidupan yang berlebih-lebihan
Memakan riba
Rasuah
Memfitnah sesama saudara muslim
Khianat terhadap amanah
Enggan menolong sesama muslim
Meminum arak
Berzina
Membunuh
“Wahai anak Adam… Sesungguhnya apa yang kau minta dari-Ku… dan yang kau
harapkan dari-Ku… Ampunan-Ku bagimu yang meminta dan tidak bagi yang
enggan…”
“Wahai anak Adam… Meskipun dosamu sepenuh petala langit… kemudian engkau
meminta ampun pada-Ku… Ampunan-Ku bagimu dan tidak bagi yang enggan…”
“Wahai anak Adam… Seandainya kau datang pada–Ku dengan kesalahan seluas
bumi… kemudian engkau datang kepada-Ku… dan tidak berbuat syirik pada-Ku
dengan sesuatu pun… Sungguh Aku akan berikan kepadamu ampunan…”
Ya Allah… terimalah taubatku… Ya Allah… terimalah taubatku… Ya Allah… terimalah taubatku…
Alangkah bahagianya… seandainya maut menjemput kita sedang berurai air
mata merasakan manisnya iman dalam sujud penghambaan… rindu akan
perjumpaan dengan-Nya…
Alangkah indahnya air mata yang selalu berlinang dari munajat seorang
anak soleh kepada Allah… Merindukan kemuliaan dan keselamatan bagi kedua
orang tuanya… taburan doanya menjadi cahaya yang menerangi dari
gelapnya ALAM
KUBUR…
KUBUR…
Doa-doanya menghantar kepulangan orang tuanya pada Allah dalam Husnul Khatimah… rintihan dan munajatnya menjadi benteng yang kukuh sebagai penghalang dari azab dan siksa kubur… Doa yang tiada terputus mengalir dari ketulusan dan keheningan hati agar orang tuanya dalam kasih sayang Allah…
Waktu Siksa Kubur
Hadits di atas juga menjelaskan tentang waktu siksa kubur, apakah seterusnya hingga hari kiamat ataukah hanya sementara?! Jawabannya diperinci: Bagi orang kafir, maka siksaannya kekal sampai hari kiamat, seperti kaum Nuh dan pengikut Fir’aun, mereka akan tetap disiksa hingga kiamat tiba. Adapun bagi orang mukmin yang bermaksiat, maka siksaan mereka tidak kekal, bisa lama atau bisa juga sebentar sesuai dengan dosa dan ampunan Allah Subhanhu Wa Ta'ala.
Mengapa Siksa Kubur Tidak Dinampakkan?
Merupakan hikmah mengapa Allah Subhanhu Wa Ta'ala tidak menampakkan siksa kubur bagi manusia adalah:
Untuk menutupi aib mayit.
Untuk menenangkan keluarga mayit.
Sebagai kasih sayang kepada manusia.
Karena Allah Subhanhu Wa Ta'ala mengetahui bahwa manusia tidak akan kuat melihatnya. Mungkin kita akan selalu dibayangi dengan ketakutan manakala adzab itu ditampakkan.
1.Untuk menguji keimanan seorang terhadap masalah ghoib.
Seandainya dinampakkan berarti apa faedahnya ujian, sebab manusia akan
beriman kepada sesuatu yang mereka saksikan dengan mata kepala mereka.
Berbeda halnya bila tidak nampak maka hanya akan diimani oleh orang yang
beriman saja.
Jenis-Jenis Siksa Azab Kubur
Siksa Kubur memiliki beberapa jenis siksaan:
Dipukul dengan palu besi sehingga berteriak keras.
عَنْ أََنََسٍ عَنِ النَّبِىِّ قَالَ «
الْعَبْدُ إِذَا وُضِعَ فِى قَبْرِهِ ، وَتُوُلِّىَ وَذَهَبَ أَصْحَابُهُ
حَتَّى إِنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ نِعَالِهِمْ ، أَتَاهُ مَلَكَانِ
فَأَقْعَدَاهُ فَيَقُولاَنِ لَهُ : مَا كُنْتَ تَقُولُ فِى هَذَا الرَّجُلِ
مُحَمَّدٍ ؟ فَيَقُولُ أَشْهَدُ أَنَّهُ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ.
فَيُقَالُ : انْظُرْ إِلَى مَقْعَدِكَ مِنَ النَّارِ ، أَبْدَلَكَ اللَّهُ
بِهِ مَقْعَدًا مِنَ الْجَنَّةِ. قَالَ النَّبِىُّ : فَيَرَاهُمَا
جَمِيعًا. وَأَمَّا الْكَافِرُ أَوِ الْمُنَافِقُ فَيَقُولُ : لاَ أَدْرِى،
كُنْتُ أَقُولُ مَا يَقُولُ النَّاسُ. فَيُقَالُ : لاَ دَرَيْتَ وَلاَ
تَلَيْتَ. ثُمَّ يُضْرَبُ بِمِطْرَقَةٍ مِنْ حَدِيدٍ ضَرْبَةً بَيْنَ
أُذُنَيْهِ ، فَيَصِيحُ صَيْحَةً يَسْمَعُهَا مَنْ يَلِيهِ إِلاَّ
الثَّقَلَيْنِ.
“Dari Anas dari Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, beliau
bersabda: “Seorang hamba apabila dipendam di kuburnya, dan orang-orang
yang mengantarnya telah berpaling meninggalkannya, maka dia mendengar
suara sandal mereka. Lalu datanglah dua malaikat kemudian menyuruhnya
duduk seraya bertanya padanya: Apa yang kamu katakan tentang Muhammad?
Dia menjawab: Saya bersaksi bahwa dia adalah hamba Allah dan Rosul-Nya,
maka dikatakan padanya: Lihatlah calon tempat mu di neraka telah diganti
oleh Allah tempat di surga. Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam bersabda: Maka dia melihat keduanya. Adapun orang kafir atau
munafiq maka dia menjawab: Saya tidak tahu, aku mengatakan apa yang
diucapkan manusia. Lalu dikatakan padanya: “Kamu tidak tahu, kemudian
dia dipukul dengan palu dari besi satu pukulan di antara dua telinganya,
sehingga dia berteriak dengan teriakan yang bisa didengar oleh
sekitarnya kecuali jin dan manusia.”
(HR. Bukhori 1273, 1308 dan Muslim 2870.)
Dihimpitkan kuburnya
عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ :
قَالَ رسول الله :… « وَإِنَّ الْكَافِرَ ». فَذَكَرَ مَوْتَهُ قَالَ : «
وَتُعَادُ رُوحُهُ فِى جَسَدِهِ وَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ
فَيَقُولاَنِ : مَنْ رَبُّكَ؟ فَيَقُولُ : هَاهْ هَاهْ هَاهْ لاَ أَدْرِى.
فَيَقُولاَنِ لَهُ : مَا دِينُكَ؟ فَيَقُولُ : هَاهْ هَاهْ لاَ أَدْرِى.
فَيَقُولاَنِ : مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِى بُعِثَ فِيكُمْ؟ فَيَقُولُ :
هَاهْ هَاهْ لاَ أَدْرِى. فَيُنَادِى مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ : أَنْ
كَذَبَ فَأَفْرِشُوهُ مِنَ النَّارِ وَأَلْبِسُوهُ مِنَ النَّارِ
وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى النَّارِ ». قَالَ : « فَيَأْتِيهِ مِنْ
حَرِّهَا وَسَمُومِهَا ». قَالَ : « وَيُضَيَّقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى
تَخْتَلِفَ فِيهِ أَضْلاَعُهُ ». زَادَ فِى حَدِيثِ جَرِيرٍ قَالَ : «
ثُمَّ يُقَيَّضُ لَهُ أَعْمَى أَبْكَمُ مَعَهُ مِرْزَبَّةٌ مِنْ حَدِيدٍ
لَوْ ضُرِبَ بِهَا جَبَلٌ لَصَارَ تُرَابًا ». قَالَ : « فَيَضْرِبُهُ
بِهَا ضَرْبَةً يَسْمَعُهَا مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ إِلاَّ
الثَّقَلَيْنِ فَيَصِيرُ تُرَابًا
“Dari Baro’ bin Azib berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda: “…Adapun orang kafir, maka dia dikembalikan ruhnya dan
didatangi dua malaikat dan menyuruhnya duduk seraya mengatakan: Siapa
Robbmu? Dia menjawab: Ha, ha, ha, saya tidak tahu. Malaikat bertanya:
Apa agamamu? Dia menjawab: Ha, ha saya tidak tahu. Malaikat bertanya
lagi: Siapakah lelaki yang diutus kepadamu? Dia menjawab: Ha, ha saya
tidak tahu. Maka ada seruan dari langit: Hamba ini berdusta, maka
bentangkan tempat untuknya dari neraka dan pakaikan untuknya ……………dari
neraka dan bukakan untuknya pintu ke neraka.
Akhirnya datanglah kepadanya udara panas lagi beracun dan dihimpit kan baginya kuburannya hingga bengkok semua tulangnya. Dalam hadits Jarir ada tambahan: “Kemudian diutus kepadanya seorang yang buta dan tuli dengan membawa alat pukul dari besi yang seandainya dipukul kan ke gunung maka dia menjadi tanah. Setelah itu dia dipukul sehingga dia berteriak dengan teriakan yang didengar oleh Jin dan manusia sehingga dia menjadi tanah.”
Akhirnya datanglah kepadanya udara panas lagi beracun dan dihimpit kan baginya kuburannya hingga bengkok semua tulangnya. Dalam hadits Jarir ada tambahan: “Kemudian diutus kepadanya seorang yang buta dan tuli dengan membawa alat pukul dari besi yang seandainya dipukul kan ke gunung maka dia menjadi tanah. Setelah itu dia dipukul sehingga dia berteriak dengan teriakan yang didengar oleh Jin dan manusia sehingga dia menjadi tanah.”
(HR. Abu Dawud 2/281, al-Hakim 1/37-40, ath-Thoyyalisi: 753, Ahmad
4/287, 288, 295, 296, al-Ajurri dalamasy-Syari’ah 367-370, Nasai’ 1/282,
Ibnu Majah 1/469-470, Abu Dawud 2/70, Ahmad 4/297, dishohihkan
al-hakim, adz-Dzahabi, Ibnul Qoyyim v\ dalam I’lamul Muwaqqi’in 1/214
dan Tahdzibus Sunan 4/337 dan dia menukil penshohihan Abu Nu’aim dan
selainnya. (Dinukil dari Ahkamu Janaiz, al-Albani hlm. 159, cet
al-Maktab Islam). Imam Ibnu Qoyyim v\ dalam kitabnya Ar-Ruuh hlm. 91
menyebutkan bahwa Imam Daruqutni telah mengumpulkan jalan-jalan riwayat
hadits Baro’ bin Azib tentang nikmat dan siksa kubur dalam sebuah buku
khusus.)
Digigit ular berbisa
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ a\ ، عَنْ
رَسُوْلِ اللهِ قَالَ : « إِنَّ المُؤْمِنَ فِيْ قَبْرِهِ لَفِيْ رَوْضَةٍ
خَضْرَاءَ ، وَيُرْحَبُ لَهُ قَبْرُهُ سَبْعُوْنَ ذِرَاعًا ، وَيُنَوَّرُ
لَهُ كَالقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ, أَتَدْرُوْنَ فِيْمَا أُنْزِلَتْ
هَذِهِ الآيَةُ : قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ
عَدُوٌّ ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ
فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ ﴿١٢٣﴾ وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ
لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ ﴿١٢٤﴾
أَتَدْرُوْنَ مَا المَعِيْشَةُ الضَّنْكَةُ ؟ » قَالُوْا : اللهُ
وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ. قَالَ : « عَذَابُ الكَافِرِ فِيْ قَبْرِهِ ،
وَالذِّيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ ، إِنَّهُ يُسَلَّطُ عَلَيْهِ تِسْعَةٌ
وَتِسْعُوْنَ تِنِّيْنٍا ، أَتَدْرُوْنَ مَا التِّنِّيْنُ ؟ سَبْعُوْنَ
حَيَّةٍ ، لِكُلِّ حَيَّةٍ سَبْعُ رُءُوْسٍ يَلْسَعُوْنَهُ ،
وَيَخْدِشُوْنَهُ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ))
“Dari Abu Huroiroh dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, beliau
bersabda: Sesungguhnya seorang mukmin di kuburnya dalam taman yang
hijau dan di luaskan kuburnya tujuh puluh hasta, dan diberi penerang
seperti malam bulan purnama. Tahukah kalian tentang apakah ayat ini
turun? “Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thoha [20]:
123-124) Mereka menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau n\
bersabda: “Adzab orang kafir di kuburnya. Demi Dzat yang jiwaku berada
di tangan-Nya, dia akan serang oleh sembilan puluh sembilan tinnin,
tahukah kalian apa itu tinnin? Tujuh puluh ular, setiap ular memiliki
tujuh kepala yang menghisapnya hingga hari kiamat.”
Sebab-sebab yang Akan Menyelamatkan Dari Azab Kubur
Setelah memberitahukan dahsyatnya azab kubur & sebab-sebab yang akan menyeret ke dalamnya, baik melalui firman-Nya ataupun melalui lisan Rasulullah yang mulia, dgn rahmat & keutamaan-Nya, Allah juga memberitahukan amalan-amalan yang akan menyelamatkan dari azab kubur tersebut.
Al-Imam Ibnul Qayyim berkata: “Sebab-sebab yang akan menyelamatkan seseorang dari azab kubur terbagi menjadi dua:
1. Sebab-sebab secara global
Yaitu dengan menjauhi seluruh sebab yang akan menjerumuskan ke dalam azab kubur sebagaimana yang telah disebutkan.
Sebab yang paling bermanfaat adalah seorang hamba duduk beberapa saat
sebelum tidur utk mengevaluasi dirinya: apa yang telah dia lakukan, baik
perkara yang merugikan maupun yang menguntungkan pada hari itu. Lalu
dia senantiasa memperbarui taubatnya yang nasuha antara dirinya dgn
Allah, sehingga dia tidur dlm keadaan bertaubat & berkemauan keras
utk tak mengulanginya bila nanti bangun dari tidurnya.
Dia lakukan itu setiap malam. Maka, apabila dia mati (ketika tidurnya itu), dia mati di atas taubat. Apabila dia bangun, dia bangun tidur dlm keadaan siap utk beramal dgn senang hati, karena Allah menunda ajalnya hingga dia menghadap Rabbnya & berhasil mendapatkan segala sesuatu yang terluput. Tidak ada perkara yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba daripada taubat ini. Terlebih lagi bila dia berzikir setelah itu & melakukan sunnah-sunnah yang datang dari Rasulullah n ketika dia hendak tidur sampai benar-benar tertidur. Maka, barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, niscaya Allah akan berikan hidayah taufik utk melakukan hal itu. Dan tiada kekuatan kecuali dgn pertolongan Allah.
Dia lakukan itu setiap malam. Maka, apabila dia mati (ketika tidurnya itu), dia mati di atas taubat. Apabila dia bangun, dia bangun tidur dlm keadaan siap utk beramal dgn senang hati, karena Allah menunda ajalnya hingga dia menghadap Rabbnya & berhasil mendapatkan segala sesuatu yang terluput. Tidak ada perkara yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba daripada taubat ini. Terlebih lagi bila dia berzikir setelah itu & melakukan sunnah-sunnah yang datang dari Rasulullah n ketika dia hendak tidur sampai benar-benar tertidur. Maka, barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, niscaya Allah akan berikan hidayah taufik utk melakukan hal itu. Dan tiada kekuatan kecuali dgn pertolongan Allah.
2. Sebab-sebab terperinci
Di antaranya:
a. Ribath siang & malam.
Dari Fadhalah bin Ubaid z, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
كُلُّ مَيِّتٍ يُخْتَمُ عَلَى عَمَلِهِ
إِلَّا الَّذِي مَاتَ مُرَابِطًا فِي سَبِيلِ اللهِ فَإِنَّهُ يُنْمَى لَهُ
عَمَلُهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَيَأْمَنُ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ
“Setiap orang yang mati akan diakhiri/diputus amalannya, kecuali orang
yang mati dlm keadaan ribath (berjaga di perbatasan wilayah kaum
muslimin) di jalan Allah. Amalannya akan dikembangkan sampai datang hari
kiamat & akan diselamatkan dari fitnah kubur.” (HR. At-Tirmidzi
& Abu Dawud)
b. Mati syahid
Dari Ubadah bin Ash-Shamit z, dari Nabi n:
لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللهِ سِتُّ خِصَالٍ:
يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دُفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ، وَيُرَى مَقْعَدَهُ مِنَ
الْجَنَّةِ، وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَيَأْمَنُ مِنَ الْفَزَعِ
الْأَكْبَرِ، وَيُحَلَّى حُلَّةَ الْإِيمَانِ وَيُزَوَّجُ مِنَ الْحُورِ
الْعِينِ، وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ إِنْسَانًا مِنْ أَقَارِبِهِ
“Orang yang mati syahid akan mendapatkan enam keutamaan di sisi Allah :
diampuni dosa-dosanya dari awal tertumpahkan darahnya, akan melihat
calon tempat tinggalnya di surga, akan diselamatkan dari azab kubur,
diberi keamanan dari ketakutan yang sangat besar, diberi hiasan dgn
hiasan iman, dinikahkan dgn bidadari, & akan diberi kemampuan utk
memberi syafaat kepada 70 orang kerabatnya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi,
Ibnu Majah. Al-Albani berkata dlm Ahkamul Jana’iz bahwa sanadnya hasan)
c. Mati pada malam Jumat atau siang harinya.
Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash c, dari Nabi n, beliau bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يـَمُوتُ يَوْمَ الْـجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
“Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malamnya,
kecuali Allah akan melindunginya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad &
Al-Fasawi. Asy-Syaikh Al-Albani mengatakan dlm Ahkamul Jana’iz bahwa
hadits ini dgn seluruh jalur-jalurnya hasan atau shahih)
d. Membaca surat Al-Mulk
Dari Ibnu Abbas c, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
هِيَ الْمَانِعَةُ هِيَ الْمُنْجِيَةُ تُنْجِيهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
“Dia (surat Al-Mulk) adalah penghalang, dia adalah penyelamat yang akan
menyelamatkan pembacanya dari azab kubur.” (HR. At-Tirmidzi, lihat
Ash-Shahihah no. 1140) [dinukil dari Ar-Ruh dgn sedikit perubahan]
Do'a, Doa sebagaimana yang telah lalu, bahwa Rasulullah berlindung
dari azab kubur & memerintahkan umatnya untuk berlindung darinya.
Nikmat Kubur
Setelah mengetahui & meyakini adanya azab kubur yang demikian mengerikan & menakutkan, berdasarkan Al-Qur’an & As-Sunnah yang shahih, juga mengetahui macam-macamnya, penyebabnya, & hal-hal yang akan menyelamatkan darinya, maka termasuk kesuksesan yang agung adalah selamat dari berbagai azab tersebut & mendapatkan nikmat di dalamnya dgn rahmat-Nya.
Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman:
“Adapun orang-orang yang beriman & mengerjakan amal yang shalih
maka Rabb mereka memasukkan mereka ke dlm rahmat-Nya (surga). Itulah
keberuntungan yang nyata.”(Al-Jatsiyah: 30)
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari
kiamat), jika aku mendurhakai Rabbku.’ Barangsiapa yang dijauhkan azab
daripadanya pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat
kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata.” (Al-An’am: 15-16)
Adapun nikmat kubur, di antaranya apa yang Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam beritakan dalam hadits Al-Bara’ z yang panjang:
1. mendapatkan ampunan & keridhaan-Nya. Sebagaimana perkataan malakul maut kepada orang yang sedang menghadapi sakaratul maut:
أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ، اخْرُجِي إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٍ
“Wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan Allah & keridhaan-Nya.”
2. dikokohkan hatinya utk menghadapi & menjawab fitnah kubur.
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dgn ucapan yang teguh
itu dlm kehidupan di dunia & di akhirat.” (Ibrahim: 27)
3. Digelarkan permadani, didandani dgn pakaian dari surga, dibukakan
baginya pintu menuju surga, dilapangkan kuburnya, & di dalamnya
ditemani orang yang tampan wajahnya, bagus penampilannya, sebagaimana
yang Rasulullah n kabarkan dlm hadits Al-Bara’ yang panjang:
“Maka gelarkanlah permadani dari surga, dandanilah ia dgn pakaian dari surga. Bukakanlah baginya sebuah pintu ke surga, maka sampailah kepadanya bau wangi & keindahannya. Dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang, kemudian datang kepadanya seorang yang tampan wajahnya, bagus pakaiannya, wangi baunya. Lalu dia berkata: ‘Berbahagialah dgn perkara yang menyenangkanmu. Ini adalah hari yang dahulu kamu dijanjikan.’ Dia pun bertanya: ‘Siapa kamu? Wajahmu adalah wajah orang yang datang membawa kebaikan.’ Dia menjawab: ‘Aku adalah amalanmu yang shalih…” (HR. Ahmad & Abu Dawud)
Mudah-mudahan Allah meneguhkan hati kita di atas kalimat tauhid hingga akhir hayat kita & menyelamatkan kita dari berbagai fitnah (ujian) dunia & fitnah kubur, serta memasukkan kita ke dlm jannah-Nya. Amin ya Rabbal ‘alamin.Wallahu'alam
Baca Juga:Larangan Keluar Rumah Saat Magrib
Maukah Anda Berdakwah dan Menyeru yang Ma'ruf?
Rujukan :
1. Kitab Ar-Ruh : Ibnul Qoyyim,
2. Kitab Al-Janaiz : Imam Bukhori,
3. Kitab Awwalu Lailatin Fil Qobr : Dr. Aidh Al-Qorni,
4. The Spectacle Of Death : Khwaja Muhammad Islam,
5. Grave Punishment : Al-Sunna