Para shahabat pun menjawab, ”Orang yang bangkrut adalah orang yang tidak memiliki uang dirham maupun harta benda.”
Beliau menimpali, ”Sesungguhnya orang yang bangkrut di kalangan umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia juga datang membawa dosa berupa perbuatan mencela, menuduh, memakan harta, menumpahkan darah, dan memukul orang lain. Kelak kebaikan-kebaikannya akan diberikan kepada orang yang terzalimi. Apabila amalan kebaikannya sudah habis diberikan, sementara belum selesai pembalasan tindak kezalimannya, maka diambillah dosa-dosa orang yang terzalimi itu, lalu diberikan kepadanya. Kemudian dia pun dicampakkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim dalam Shahih-nya, no. 2581)
Penjelasan:
Dari hadits di atas, kita bisa simpulkan bahwa bangkrut di akhirat tidaklah sama dengan bangkrut di dunia. Jika di dunia, bangkrut identik dengan harta, maka bangkrut di akhirat berkaitan dengan amalan kita, entah itu kebajikan atau keburukan.
Seseorang akan dinyatakan bangkrut di akhirat jika amal kebajikannya tidak hanya habis untuk ‘membayar’ kejahatan yang dia lakukan, namun dia harus mendapat ’sumbangan’ amal keburukan dari orang2 yang pernah dia aniaya/perlakukan tidak baik.
Hal yang bisa kita pelajari dari hadits di atas, hendaknya kita berhati-hati dalam bersikap, jangan sampai menyengsarakan/merugikan orang lain. Karena di akhirat kelak, kebajikan bisa berkurang dan yang lebih repot jika malah amal keburukan yang bertambah.
______________________________________
• MARI JADI ORANG BAIK •
INFAQ UNTUK MEMBANTU PEMBANGUNAN PONDOK PESANTREN PENGHAPAL QUR'AN (HAFIDZ QUR'AN)
1. "Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya" (QS Saba' [34]: 39)
2. “Apabila waktu subuh tiba, 2 malaikat turun. Malaikat yg pertama berkata, ‘wahai Allah, berilah balasan kpd org yg menafkahkan hartanya.’ Malaikat yg kdua brkata, ‘wahai Allah, binasakanlah harta or yg mnggenggamnya (bakhil).’
H.R.Muttafaq Alaih
2.”Sesungghny Allah Maha Pemurah,Dia menyukai orang yg dermawn,menyukai akhlaq-akhlak mulia, dan membenci akhlq bejat”
H.R_baihaqi3.“Kamu tdk akan mmperoleh kebajikan,sebelum kamu menginfakkan HARTA YANG KAMU CINTAI…”(Ali ‘Imran:92)
Dari hadits di atas, kita bisa simpulkan bahwa bangkrut di akhirat tidaklah sama dengan bangkrut di dunia. Jika di dunia, bangkrut identik dengan harta, maka bangkrut di akhirat berkaitan dengan amalan kita, entah itu kebajikan atau keburukan.
Seseorang akan dinyatakan bangkrut di akhirat jika amal kebajikannya tidak hanya habis untuk ‘membayar’ kejahatan yang dia lakukan, namun dia harus mendapat ’sumbangan’ amal keburukan dari orang2 yang pernah dia aniaya/perlakukan tidak baik.
Hal yang bisa kita pelajari dari hadits di atas, hendaknya kita berhati-hati dalam bersikap, jangan sampai menyengsarakan/merugikan orang lain. Karena di akhirat kelak, kebajikan bisa berkurang dan yang lebih repot jika malah amal keburukan yang bertambah.
______________________________________
• MARI JADI ORANG BAIK •
INFAQ UNTUK MEMBANTU PEMBANGUNAN PONDOK PESANTREN PENGHAPAL QUR'AN (HAFIDZ QUR'AN)
1. "Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya" (QS Saba' [34]: 39)
2. “Apabila waktu subuh tiba, 2 malaikat turun. Malaikat yg pertama berkata, ‘wahai Allah, berilah balasan kpd org yg menafkahkan hartanya.’ Malaikat yg kdua brkata, ‘wahai Allah, binasakanlah harta or yg mnggenggamnya (bakhil).’
H.R.Muttafaq Alaih
2.”Sesungghny Allah Maha Pemurah,Dia menyukai orang yg dermawn,menyukai akhlaq-akhlak mulia, dan membenci akhlq bejat”
H.R_baihaqi3.“Kamu tdk akan mmperoleh kebajikan,sebelum kamu menginfakkan HARTA YANG KAMU CINTAI…”(Ali ‘Imran:92)
0 comments:
Posting Komentar